Pertamina Terbitkan Global Bond USD 750 Juta Buat Bayar Blok Rokan

28 November 2018 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) telah menerbitkan global bond atau surat utang global di pasar modal Singapura sebesar USD 750 juta. Direktur Keuangan Pertamina Pahala N Mansury mengatakan, dana itu sudah masuk ke kas perusahaan 2 minggu lalu.
ADVERTISEMENT
"Sudah selesai. Kita sudah dapat USD 750 juta. Kurang lebih sekitar 2 minggu lalu closing-nya," kata Pahala saat ditemui dalam acara Pertamina Energy Forum di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (28/11).
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini mengatakan, uang itu akan digunakan perusahaan untuk membayar bonus tanda tangan (signature bonus) ke Kementerian ESDM sebagai syarat mengelola Blok Rokan di Riau.
Perusahaan telah mendapatkan hak kelola Blok Rokan di Riau pasca 2021. Untuk bisa mendapatkan Blok Rokan, Pertamina diwajibkan membayar bonus tanda tangan ke pemerintah sebesar USD 784 juta ke pemerintah.
"Salah satu kemungkinannya gitu (untuk bayar bonus tanda tangan Blok Rokan), tapi kita kan sebetulnya untuk tujuan terbitkan global bond itu tidak kita tentukan untuk satu tujuan itu saja," jelasnya.
Pahala N. Mansury. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pahala N. Mansury. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Usai mengeluarkan global bond ini, Pahala mengaku belum ada lagi aksi korporasi untuk mencari utang di pasar modal.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, Pertamina membutuhkan dana sebesar USD 70 miliar atau sekitar Rp 1.000 triliun (kurs Rp 14.500) untuk mengoperasikan Blok Rokan selama 20 tahun dari 2021 hingga 2041 mendatang. Untuk memperoleh biaya investasi tersebut, Pertamina mengumpulkannya dari berbagai sumber pendanaan, termasuk global bond.
Tahun depan, Pahala mengatakan Pertamina menganggarkan 50 persen belanja modal untuk hulu migas. Total belanja modal yang akan dibutuhkan untuk sepanjang tahun 2019 sekitar USD 5,5 miliar.
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 sekarang masih mampu menghasilkan minyak hingga 210.000 barel per hari (BOPD) atau kedua terbesar setelah Blok Cepu, lebih dari seperempat produksi minyak nasional saat ini.