Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Jadi Ajang RI Unjuk Gigi

26 Februari 2018 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Unit Khusus IMF-WB 2018, Peter Jacobs (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Unit Khusus IMF-WB 2018, Peter Jacobs (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berbagai agenda penting akan digelar Indonesia dalam pertemuan tahunan International Monetory Fund-World Bank atau IMF-WB 2018 di Bali pada Oktober mendatang. Ini adalah kesempatan Indonesia untuk unjuk diri.
ADVERTISEMENT
Ketua Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, Peter Jacobs, mengatakan pada acara inti yang digelar dari 12 Oktober hingga 14 Oktober mendatang akan menjadi momen di mana Indonesia akan menunjukkan diri sebagai salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup agresif di dunia.
Ketua Unit Khusus IMF-WB 2018, Peter Jacobs (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Unit Khusus IMF-WB 2018, Peter Jacobs (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
“Kita akan showcase ke dunia tentang capaian reform dari ekonomi kita. Progresifnya seperti apa. Bukan cuma pertumbuhan yang ressillience. Kita juga akan paparkan tentang digital economic, financial syariah di Indonesia, dan empowerment di sini. Trade ekspor-impor kita juga bisa meningkat,” ucapnya dalam konferensi pers persiapan IMF-WB 2018 di Gedung Bank Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (26/2).
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan, kata Peter, Indonesia juga akan menawarkan berbagai destinasi pariwisata kepada para peserta IMF-WB 2018. Dari 10 destinasi wisata yang sudah disiapkan pemerintah, 6 destinasi wisata di antaranya menjadi prioritas Indonesia untuk dikenalkan. Sebanyak 6 destinasi wisata tersebut adalah NTB, NTT, Toraja, Banyuwangi, Danau Toba, dan Borobudur.
ADVERTISEMENT
“Adanya event ini juga memberikan dampak postif bagi pembangunan. Mulai dari sekarang pembangunan di Labuan Bajo dan underpass di depan Airport di Bali, yang sering bikin macet sekarang sudah dibereskan. Garuda Wisnu Kencana juga berbenah dan ditargetkan Agustus sudah selesai sehingga jadi tempat yang tepat untuk house country reception,” ungkapnya.
Dengan adanya IMF-WB 2018, Peter optimistis devisa yang mengalir masuk ke Indonesia mencapai ratusan juta dolar AS. Tidak hanya itu, event ini juga akan memberikan dampak lanjutan bagi perekonomian Indonesia.
"Menjadi tuan rumah sudah bermanfaat bagi kita karena akan banyak transaksi. Nilai transaksinya saja kita hitung-hitung minimal mencapai USD 100 juta dalam 3 hari itu saja,” sebutnya.