Pertemuan Jokowi - Prabowo Bikin Rupiah Sentuh Rp 13.945 per Dolar AS

15 Juli 2019 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini menguat. Kali ini, faktor domestik dinilai lebih dominan membuat rupiah menguat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perdagangan Reuters hari ini pukul 09.50 WIB, kurs mencapai Rp 13.945 per dolar AS, menguat dibandingkan pembukaan perdagangan Rp 13.965 per dolar AS.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo di akhir pekan lalu membuat mata uang Garuda kian perkasa lawan dolar AS. Pertemuan tersebut memberikan harapan situasi perekonomian domestik yang lebih baik ke depan.
"Ini mendorong rupiah melewati batas psikologi Rp 14.000. Pertemuan Prabowo dengan Jokowi, terutama lagi ucapan selamat, memberikan gambaran situasi perekonomian Indonesia ke depan akan lebih baik," ujar Piter kepada kumparan, Senin (15/7).
Tak hanya itu, pidato terkait visi dan misi Jokowo di periode kedua juga memberikan angin segar bagi investor. Sehingga kekhawatiran keluarnya dana asing ke luar negeri atau capital outflow segera mereda.
ADVERTISEMENT
"Pidato visi misi Jokowi ke depan menegaskan komitmen Jokowi atas perekonomian. Ini meningkatkan confident investor. Tidak ada ancaman larinya modal asing ke luar negeri," jelasnya.
Sementara untuk faktor global, harapan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS di akhir bulan ini turut memberikan hawa positif ke pasar global. Arah kebijakan The Fed yang lebih dovish juga semakin meredakan panasnya ancaman perang dagang.
"Di global investor dihadapkan situasi yang lebih dovish. Kami harapkan penguatan rupiah akan terus berlanjut," tambahnya.