Pertemuan Trump dan Xi Jinping di G20 Dorong Penguatan Wall Street

3 Desember 2018 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada penutupan akhir pekan lalu. Investor berharap adanya kemajuan terkait sektor perdagangan dalam pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di G20.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu pekan lalu, Trump dan Xi sepakat untuk menghentikan tarif perdagangan baru selama 90 hari untuk memungkinkan pembicaraan lebih lanjut.
Pada pertemuan puncak pasca-G20 di Buenos Aires, Trump setuju untuk tidak meningkatkan tarif sebesar 25 persen pada barang-barang China senilai USD 200 miliar pada 1 Januari. China akan membeli sejumlah besar produk pertanian, industri dan energi AS. Kedua pihak juga sepakat untuk membuka pasar mereka.
Tercatat indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan persentase mingguan terbesar dalam hampir tujuh tahun. Adapun Dow mengalami kenaikan mingguan terbesar dalam dua tahun.
Dilansir Reuters, Senin (3/12), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 199,62 poin atau 0,79 persen menjadi 25.538,46. Sementara indeks S&P 500 (SPX) naik 22,4 poin atau 0,82 persen menjadi 2,760.16 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 57,45 poin atau 0,79 persen menjadi 7.330,54.
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama AS mencatat kenaikan persentase bulanan yang moderat selama November 2018.
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
Pasar pada pekan lalu dibayangi komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan pertemuan terbaru bank sentral yang menyarankan agar The Fed berpatokan pada data ketimbang pendekatan ideologis terkait penentuan kenaikan suku bunga di tahun mendatang.
"Tiga isu utama yang benar-benar dipusatkan pada masyarakat adalah seberapa dovish The Fed akan maju, bagaimana hubungan dagang dengan China akan berlanjut, dan apa yang terjadi di pasar terkait harga minyak," ujar Ahli Pasar Senior Allianz Investment Management Charlie Ripley.
Dari sebelas sektor utama S&P 500, semua berakahir di sesi wilayah positif, kecuali energi. Saham energi turun 0,2 persen karena harga minyak mentah LCOc1 memperpanjang penurunannya. Namun jatuhnya harga minyak mendorong saham maskapai penerbangan pada Indeks Dow Jones Airlines naik 2,8 persen.
ADVERTISEMENT
Saham yang kurang beruntung pekan lalu, antara lain saham Marriott International Inc (MAR.O) yang merosot 5,6 persen setelah operator hotel ini mengatakan peretas telah mencuri sekitar 500 juta catatan dari sistem reservasi Starwood Hotels.
Selanjutnya saham General Electric Co (GE.N) yang turun 5,5 persen menyusul laporan Wall Street Journal bahwa mantan karyawannya sedang diinterogasi oleh penyelidik federal tentang kegagalan perusahaan terkait memburuknya bisnis asuransi selama bertahun-tahun.
Adapun volume perdagangan di bursa AS kali ini mencapai 8,39 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan 7,63 miliar saham dalam rata-rata 20 hari perdagangan terakhir.