Perum Perindo Genjot Ekspor 2.000 Ton Ikan di 2019, Naik 65 Persen

27 Januari 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang memeriksa ikan tuna yang baru dibongkar dari kapal, di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Padang, Sumatera Barat, Senin (23/7). (Foto:  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang memeriksa ikan tuna yang baru dibongkar dari kapal, di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Padang, Sumatera Barat, Senin (23/7). (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
ADVERTISEMENT
Perum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo bakal menggenjot ekspor ikan tahun ini menjadi 2.000 ton. Jumlah tersebut naik 65 persen dari realisasi ekspor tahun lalu yang hanya 694 ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda mengatakan, dengan peningaktan volume ekspor tahun ini maka nilainya pun bertambah. Dia menghitung, tahun ini total nilai ekspor yang bakal dihasilkan mencapai USD 22 juta atau sekitar Rp 330 miliar.
"Ekspor kita targetkan meningkat 100 persen dari nilai ekspor tahun lalu USD 6,8 juta menjadi sekitar USD 22 juta atau 25 persen dari total pendapatan perusahaan," kata dia di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Minggu (27/1).
Tahun lalu, pasar ekspor yang dirambah mencapai 6 negara, lima di antaranya adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang , China, dan Vietnam. Tahun ini, negara yang tujuan ekspor kurang lebih sama seperti tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam data Perum Perindo disebutkan, Perindo pertama kali melakukan ekspor pada 2016. Saat itu, volumenya masih sangat kecil, hanya 39 ton dengan nilai ekspornya sekitar USD 0,13 juta dan negara tujuannya hanya ke Jepang dan Amerika Serikat.
Pada 2017, perusahaan kembali ekspor sebanyak 83 ton senilai USD 0,73 juta ke Jepang, Amerika Serikat, dan China. Peningkatan ekspor terjadi di 2018 sebanyak 694 ton senilai USD 6,83 juta dan jumlah negara ekspor bertambah dua yakni Vietnam dan Korea Selatan.
Direktur Utama Perum Perindo, Risyanto Suanda, di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Perum Perindo, Risyanto Suanda, di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Corporate Secretary Perum Perindo Agung Pamujo mengatakan, ikan yang diekspor berbagai macam jenis mulai dari ikan dasar seperti Grouper hingga gurita.
Tahun lalu, kata dia, untuk ekspor ke Amerika Serikat yakni grouper, mahi-mahi, snapper, dan gurita mencapai 417 ribu kg dengan nilai ekspor USD 3,76 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara ke Jepang (Musashi), Perindo ekspor tuna loin sebesar 25 ribu kg dengan nilainya USD 137 ribu. Ke Jepang (Alpha Marine) ekspor tuna lion 213 ribu kg dengan nilai 351 Yen.
Adapun ke Vietnam ekspor gurita sebesar 15 ribu kg sebesar USD 75 ribu. Lalu ekspor layur ke China 24 ribu kg senilai USD 108 ribu.
"Ekspor paling banyak selama ini memang ke Jepang dan Amerika Serikat. Untuk harganya, tuna ke Jepang itu bisa miliaran rupiah karena memang mereka kalau soal tuna kan maunya kualitas bagus sekali," kata Agung.