Peruri Tambah Saham pada Perusahaan Pencetak Uang di Swiss

5 Februari 2017 19:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BI menerbitakan uang baru di tahun 2016 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) memperbesar kepemilikan saham pada perusahaan afiliasi yang bergerak di bidang pencetakan uang di Swiss. Peruri telah meneken kesepakatan untuk penambahan kepemilikan saham PT Peruri Sicpa Securink (SPS), dari sebelumnya 20 persen menjadi 48 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Peruri, Prasetio dan Chief of Executive Officer Sicpa, SA, Philippe Amon menandatangani kesepakatan untuk penambahan kepemilikan saham tersebut di Laussane, Swiss pada Jumat (3/2) lalu.
"Kami ingin transfer know how dan transfer knowledge teknologi tinta sekuriti dari Sicpa, SA ke Peruri berjalan dengan baik. Ke depan, kompetensi itu secara pasti harus dimiliki oleh putra-putri kita sendiri,” ujar Prasetio dalam keterangan resminya, Minggu (5/2).
Sicpa, SA adalah perusahaan multinasional berkedudukan di Karawang. Perusahaan ini memproduksi tinta sekuriti intaglio, optical variable ink (OVI), dan spark untuk pencetakan uang dan dokumen sekuriti lain seperti paspor, pita cukai dan lainnya.
Khusus untuk SPS, tinta yang diproduksi sebagian besar adalah intaglio untuk memenuhi kebutuhan Peruri di dalam mencetak uang rupiah.
ADVERTISEMENT
Dalam peningkatan kepemilikan saham tersebut, Peruri mengeluarkan transaksi non-tunai melalui kapitalisasi sewa lahan di Karawang, pengalihan mesin pengolah tinta, dan tambahan goodwill dari Sicpa, SA.
"Kami ingin secara bertahap kepemilikan Peruri terus naik. Idealnya kami ingin menjadi pemegang saham mayoritas, tetapi pelaksanaannya perlu bertahap. Semoga lima tahun ke depan cita-cita menjadi pemegang saham mayoritas dapat direalisasikan", katanya.
Seperti diketahui, SPS didirikan pada 2002 sebagai upaya memenuhi kebutuhan tinta sekuriti Peruri. Sesuai dengan aturan pemerintah untuk mencetak uang NKRI dan empat produk utama lainnya yaitu pita cukai, paspor, meterai, dan buku pertanahan.
Hingga 2016 pendapatan SPS mencapai Rp 477 miliar dengan laba bersih Rp 9,2 miliar. Pertumbuhan rata-rata perusahaan afiliasi Peruri tersebut sebesar 10 persen per tahun.
ADVERTISEMENT