Mengintip Kiprah Perusahaan China Peserta Rakor di Kemenko Maritim
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam salinan surat undangan yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (21/2), rapat koordinasi yang akan digelar di kantor BP Batam tersebut nampak seperti rutinitas kementerian pada umumnya. Namun yang mengejutkan adalah Kemenko Kemaritiman juga mengundang Direktur Utama Beibu Gulf Port Group dalam hal ini atas nama Yohannes Bosco. Direktur Utama Beibu Gulf Port Group masuk dalam daftar peserta undangan nomor urut 32.
Belum jelas apa alasan Kemenko Kemaritiman mengundang Direktur Utama Beibu Gulf Port Group. Lantas siapa sebenarnya Beibu Gulf Port Group?
Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (21/2), Beibu Gulf Port Group memiliki nama panjang Guangxi Beibu Gulf International Port Group Co Ltd. Perusahaan beserta anak perusahaan bergerak dalam bisnis konstruksi dan operator pelabuhan, industri pelabuhan, logistik, perdagangan dalam negeri dan internasional. Lini bisnis lainnya adalah pengembangan real estate, perlindungan lingkungan, dan teknologi hemat energi.
Perusahaan juga menekuni bisnis yang berfokus pada tempat berlabuh khusus untuk bijih besi, logam non-ferrous, fosfor dan belerang, mineral non-logam, batu bara, produk kimia cair, biji-bijian, serta minyak dan gas. Perusahaan juga biasa membangun terminal minyak mentah, bijih dan terminal kargo curah, serta terminal kontainer.
ADVERTISEMENT
Guangxi Beibu Gulf International Port Group Co Ltd ini didirikan pada tahun 2007 dan berbasis di Nanning, China. Perusahaan saat ini memiliki pelabuhan di FangCheng, Qinzhou, dan Beihai. Di sisi yang lain, perusahaan juga memiliki pusat logistik di Liuzhou, Baise, Yulin, Guiyang, Chengdu, Kunming serta pusat distribusi yang dibangun di Yu Lin, Chong Zuo, Bai Se, Liu Zhou, Gui Zhou, dan Yunnan. Saat ini, Guangxi Beibu Gulf International Port Group Co Ltd dipimpin oleh Ye Shixiang.