Perusahaan Chip dan Transportasi Dorong Penguatan Wall Street

31 Oktober 2018 7:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup melonjak lebih dari 1 persen pada hari Selasa (30/10), terdorong kenaikan saham perusahaan chip dan transportasi, seiring langkah investor yang mengambil keuntungan dari harganya yang lebih murah.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Rabu (31/10), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 431,72 poin atau 1,77 persen menjadi 24.874,64. Adapun indeks S&P 500 (SPX) naik 41,38 poin atau 1,57 persen menjadi 2.682,63 dan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 111,36 poin atau 1,58 persen, menjadi 7.161,65.
"Saat Anda telah mengalami guncangan di sini (pasar) pada bulan Oktober, pada titik tertentu Anda akan mengharapkan beberapa untuk naik dan bertahan," kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
Pemicu kenaikan pasar saham kali ini adalah penguatan saham perusahaan chip. Seperti indeks perusahaan semikonduktor Philadelphia tercatat melonjak 4,2 persen. Ini merupakan kenaikan persentase satu hari terbesar sejak Maret. Adapula saham Intel melonjak 5,2 persen dan memberikan dorongan tunggal terbesar kepada indeks S&P 500.
ADVERTISEMENT
Saham chip juga menguat menyusul kenaikan saham Nvidia dan laporan yang lebih baik dari perkiraan pembuat chip-gear KLA-Tencor. Saham Nvidia melonjak 9,4 persen dan saham KLA-Tencor naik 7,6 persen. Saham chip sebelumnya telah turun cukup besar, dipicu kekhawatiran baru tentang ketegangan perdagangan AS-Cina.
Selain saham perusahaan chip, pendorong Wall Street adalah saham transportasi. Dow Jones Transport Average melonjak 2,8 persen. Ini menjadi kenaikan satu hari terbesar dalam setahun.
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
"Penurunan harga minyak mungkin telah meningkatkan pangsa transportasi yang diawasi ketat," kata Carlson.
Volatilitas pasar telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir. Ini akibat dari tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi memuncak dan ketegangan perdagangan. Investor juga mungkin semakin gugup
ADVERTISEMENT
Adapun indeks S&P berada dalam kecepatan penurunan persentase bulanan terbesarnya dalam lebih dari delapan tahun. Perusahaan pada indeks ini berada pada posisi untuk membukukan kenaikan sebesar 25,3 persen pada laporan laba kuartal ketiga.
Meskipun perolehan laba besar secara keseluruhan naik, namun beberapa perusahaan ternama telah mengeluarkan laporan yang mengecewakan. Seperti pada Selasa, saham General Electric jatuh 8,8 persen setelah konglomerat secara drastis mengurangi dividen dan mengatakan pihaknya tengah menghadapi penyelidikan akuntansi lebih lanjut.
“Saat pendapatan meningkat, kebanyakan dari mereka baik-baik saja,” kata Rick Meckler, Rekanan Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.
Sementara saham perusahaan lain yang membukukan kenaikan seperti saham Coca-Cola Co yang naik 2,5 persen setelah pendapatan dan laba triwulanan pembuat minuman ini melampaui ekspektasi Wall Street. Saham Under Armor Inc melonjak 24,7 persen setelah munculnya optimisme pada laporan pendapatan kuartalan perusahaan dan perkiraan laba selama setahun.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 9,6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata selama 20 hari perdagangan sebesar 8,6 miliar saham.