Perusahaan Jasa Keamanan Ini Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

6 November 2018 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Shield-On Service Tbk Herman Julianto (ketiga kanan), pada pencatatan saham PT Shield-On Service Tbk, di gedung Bursa Efek Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Shield-On Service Tbk Herman Julianto (ketiga kanan), pada pencatatan saham PT Shield-On Service Tbk, di gedung Bursa Efek Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi)
ADVERTISEMENT
PT Shield-On Service Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang jasa keamanan, perawatan gedung, sumber daya manusia, dan manajemen parkir, hari ini resmi melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Perseroan dengan kode saham SOSS ini sebelumnya telah melakukan masa penawaran umum pada 24 Oktober hingga 26 Oktober 2018. Keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 150 juta saham dengan harga Rp 275 per saham.
“Pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen kami kepada para stakeholders dan rekanan," kata Direktur Utama PT Shield-On Service Tbk, Herman Julianto di Main Hall BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (6/11).
Dari IPO ini, perseroan akan meraup dana sebesar Rp 41,25 miliar. Pada pencatatan perdana, saham SOSS sempat stagnan hingga menit ke 7. Setelah itu, saham melejit 50 persen atau naik 138 poin ke level Rp 414. Saham SOSS ditransaksikan dua kali dengan volume 3 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 124.200.
ADVERTISEMENT
Untuk memuluskan aksinya ini, perusahaan telah menunjuk PT Sinar Mas Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Nantinya, sekitar 71,23 persen dari dana yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk pelunasan utang AB Sinar Mas Multifinance, sementara 20,61 persen akan digunakan untuk penyertaan saham pada HR PRO. Sisanya, sebesar 8,16 persen akan digunakan perusahaan untuk modal kerja.
Lewat IPO ini, SOSS juga berharap bisa melakukan banyak ekspansi. Salah satu ekspansi yang direncanakan oleh perusahaan ini adalah dengan memperluas kantor cabang dengan menambah 4 kantor operasional di luar Jawa, sekaligus bisa mengerek pendapatan perusahaan di luar Jawa menjadi 20 persen dari sebelumnya 10 persen.
Di tahun 2018, perusahaan berharap bisa memperoleh kenaikan pendapatan hingga Rp 662 miliar atau naik 5 persen dibandingkan dengan pendapatan perusahaan di tahun 2017 yang lalu. Perusahaan ini juga berharap bisa mencatatkan kenaikan laba menjadi Rp 20 miliar di tahun 2018 dari sebelumnya Rp 4 miliar di tahun 2017.
ADVERTISEMENT