Perusahaan Patungan BP dan AKR Akan Bangun 20 SPBU di 2019

SPBU BP pertama di Serpong. Foto: Dok. Istimewa

Perusahaan minyak dan gas asal Inggris, British Petroleum (BP), menggandeng PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk membangun SPBU di Indonesia. Tahun ini, perusahaan bakal membangun 20 SPBU di Jakarta dan Surabaya.

Presiden Direktur BP-AKR Joint Venture Peter Molloy mengatakan, 20 SPBU tersebut akan dibangun di Jakarta dan Surabaya. Dalam jangka panjang, dia mengatakan, tak menutup kemungkinan perusahaan membangun SPBU di luar Jawa.

"Target 20 SPBU tahun ini. Tahun awal mungkin pembangunan agak lamban karena harus bangun fondasi dan infrastruktur. Bukan tidak mungkin nantinya bangun di luar Jawa," kata dia usai peluncuran SPBU AKR-BP di Pacific Place, Jakarta, Kamis (14/2).

Tahun lalu, perusahan patungan ini sudah membangun 4 SPBU di Jabodetabek. Dalam waktu 10 tahun, kata Peter, perusahaan bakal membangun 350 SPBU dengan rata-rata per tahunnya 35 unit.

Saat ini, fokus perusahaan memang masih di kota-kota besar. Menurut dia, kehadiran SPBU BP-AKR diharapkan bisa memberikan pilihan lain ke masyarakat di tengah sudah adanya perusahaan eksisting seperti PT Pertamina (Persero).

SPBU BP pertama di Serpong. Foto: Dok. Istimewa

Dia mengatakan, Indonesia menjadi pasar yang potensial untuk berjualan BBM karena pertumbuhan ekonominya yang bagus. Belum lagi, konsumennya banyak dilihat dari populasi kelas menengah yang bisa tumbuh dua kali lipat.

Keputusan perusahaan menggandeng AKR adalah karena perusahaan lokal ini sudah puluhan tahun berdiri. Sehingga, AKR dinilai sudah memiliki konsumen yang cukup banyak.

Sementara itu, Presiden Direktur AKR, Haryanto Adikoesoemo, menilai pasar di luar Jawa memang masih besar. Sebab, belum banyak logistik BBM yang masuk ke sana.

Sebagai pemain lama, AKR memiliki kemampuan membangun SPBU di luar Jawa. AKR memiliki kapasitas tangki logistik di 15 pelabuhan Indonesia. Total kapasitas tangkinya mencapai 736,000 kl, jumlahnya akan terus bertambah terutama di Indonesia Timur.

"Kapasitas ini kita akan tambah terus logistiknya terutama yang kita lihat di Indonesia Timur, akan kita kembangkan lagi. Di sana punya potensi besar dan saat ini under served, belum terlayani penuh kebutuhan BBM nya," ucap dia.