Pesan Moeldoko ke Petani: Kalian Harus Berpikir Menjadi Kaya

13 Desember 2018 10:50 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala KSP Moeldoko di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala KSP Moeldoko di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi petani di Indonesia yang identik dengan masyarakat miskin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan agar mulai sekarang petani mengubah pola pikirnya. Menurutnya, petani di Indonesia belum berpikir lebih untuk inovasi di sektor pertanian. Dengan inovasi, bukan mustahil para petani Indonesia bisa sejahtera dan kaya raya.
ADVERTISEMENT
"Petani, kalian harus berpikir menjadi kaya. Bagaimana carannya? ikuti saya. Itu kenapa saya dipanggil panglima tani," tegasnya dengan nada tinggi saat membuka acara CEO dan Seminar Outlook 2019 Agrobisnis 4.0 di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/12).
Di sisi lain, Moeldoko bilang produksi beras di Indonesia masih tergolong kecil yaitu 4-5 ton per hektare (ha). Oleh karenanya, petani di Indonesia harus mulai menerapkan teknologi. Penerapan teknologi ini diharapkan untuk menyiasati semakin menyusutnya lahan pertanian di Indonesia. Menurut catatannya, setiap tahun lahan pertanian di Indonesia menyusut 0,2-0,3 juta hektare.
240 hektare lahan sawah siap panen di Desa Jejangkit Muara, Jejangkit, Barito Kuala Kalimantan Selatan.  (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
240 hektare lahan sawah siap panen di Desa Jejangkit Muara, Jejangkit, Barito Kuala Kalimantan Selatan. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
"Intensifikasi adalah sebuah jawaban. Teknologi hasil pertanian kita 4-5 ton per hektare ini harus ditingkatkan menjadi 10 ton (per ha) walupun ada pengurangan (lahan) tapi kita masih bisa bermain di tingkat produktivitas," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, ke depan Moeldoko berharap kesadaran petani soal modernisasi di sektor pertanian semakin baik. Apalagi saat ini pemerintah telah mendorong teknologi 4.0 di semua lini sektor industri.
"(Harus) ada teknologi yang bisa diberikan dengan baik. Jadi petani itu enggak mudah seperti yang kita bayangkan. Pada kesempatan ini mari mengeskplorasi (teknologi) berikutnya, eksploitasi apa-apa yang kita lakukan. Karen kehadiran teman-teman (pengusaha) sungguh diharapkan," pungkasnya.