Petani Palestina Mengadang Hama dan Racun Kimia

30 September 2018 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani di Gaza, Palestina, sedang memanen anggur di ladang (Foto: Dok. Abdillah Onim/Suara Palestina)
zoom-in-whitePerbesar
Petani di Gaza, Palestina, sedang memanen anggur di ladang (Foto: Dok. Abdillah Onim/Suara Palestina)
ADVERTISEMENT
September jadi salah satu bulan yang dinanti Mansour Mahmoud Shamallakh. Warga Gaza, Palestina, itu sehari-hari bekerja sebagai petani anggur. Ladangnya seluas 18 dunum, yang berada di wilayah Syekh Ajin, tengah masuk puncak musim panen.
ADVERTISEMENT
Satu dunum setara dengan 1.000 meter persegi. Sehingga ladang anggur milik Mansour luasnya mencapai 18.000 meter persegi atau hampir 2 hektare. Seperti ladang anggur lainnya di Palestina, ladang milik lelaki 49 tahun itu sudah mulai bisa dipetik buahnya setiap bulan Juli.
Selanjutnya selama tiga bulan hingga September, palestina tengah musim buah anggur. Produksi buah ini merupakan hasil pertanian kedua terbesar dari Palestina, setelah zaitun. Produksi anggur menyumbang 12 persen dari total produksi pertanian negara itu.
Mengutip data Badan Pusat Statistik Palestina, di wilayah pendudukan Israel itu total ada 1,5 juta pohon anggur. Terbanyak yakni sekitar 1,25 juta pohon, ada di Tepi Barat. Sisanya ada di Gaza, termasuk milik Mansour.
Data itu hasil penghitungan terakhir pada 2010. Bagi negara pendudukan seperti Palestina, urusan sensus dan survei tentu bukan perkara mudah.
ADVERTISEMENT
Demikian juga dengan kegiatan harian mengurus ladang, seperti yang dilakoni Mansour serta para petani Palestina lainnya. “Tidak mudah mendapatkan pupuk atau obat-obat pembasmi hama, karena harus beli dari Israel. Jumlahnya dibatasi,” kata Mansour kepada Suara Palestina yang meliput untuk kumparan.
Seorang petani sedang memanen buah zaitun ke kebunnya di kawasan Gaza, Palestina. (Foto:  Mohammed Abed/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani sedang memanen buah zaitun ke kebunnya di kawasan Gaza, Palestina. (Foto: Mohammed Abed/AFP)
Dia mengungkapkan, yang lebih mengancam dari kelangkaan benih, pupuk, dan obat-obatan, sebenarnya adalah situasi perang. Benih yang baru disemai atau buah-buah ranum yang siap dipanen, bisa sirna seketika akibat hujan peluru dan mortir Israel.
Hal itu tutur Mansour, bisa terjadi akibat konflik yang memuncak dan pecah, atau karena memang Israel sedang melancarkan agresi untuk merusak perekonomian penduduk Palestina. Namun demi menjaga dapurnya tetap ngebul, Mansour terus bertani dengan sarana produksi yang ada, karena itu satu-satunya sumber pendapatan dia.
ADVERTISEMENT
Bertani merupakan mata pencaharian utama penduduk Palestina, termasuk di Gaza. Wilayah ini memiliki lahan yang subur, sehingga di beberapa bagiannya yang terlihat warna hijau menghampar. Selain anggur, ladang-ladang mereka ditanami zaitun dan kurma.
Produk pertanian itulah yang menjadi komoditas ekspor utama Palestina, selain sayur-sayuran. Pada 2017, sektor ini menyumbang penerimaan negara hampir 113 juta dolar. Nilai ini hanya setingkat di bawah ekspor batu alam bangunan, yang menjadi sumber devisa utama Palestina senilai 176 juta dolar.
Bentrokan warga Palestina dan tentara Israel di pagar perbatasan antara Israel dan Gaza. (Foto: Reuters/Mohammed Salem)
zoom-in-whitePerbesar
Bentrokan warga Palestina dan tentara Israel di pagar perbatasan antara Israel dan Gaza. (Foto: Reuters/Mohammed Salem)
Namun, karena kontrol ketat di perbatasan, hampir seluruh produk pertanian Palestina diekspor ke Israel atau ke negara lain namun melalui Israel.
Berbagai jenis sayur yang ditanam para petani juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Di tengah blokade Israel, penduduk berusaha memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Tapi tak mudah juga, karena sarana produksi pertanian hanya bisa diakses melalui Israel.
ADVERTISEMENT
Untuk melumpuhkan perekonomian, Israel ada kalanya menyemprotkan cairan kimia untuk menggagalkan panen petani Palestina. Pesawat terbang rendah dan wuzzzz.... racun pun menggagalkan harapan para petani untuk bisa memetik hasil panen.