Petani Tebu: Jokowi Akan Umumkan Kenaikan Harga Gula Bulan Maret Ini

5 Maret 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen tebu di Sidoarjo Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen tebu di Sidoarjo Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo disebut sudah setuju untuk menaikkan harga pokok pembelian (HPP) gula bulan Maret ini. Besarannya sedang dihitung oleh tim independen yang dibentuk pemerintah.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pembina Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil, yang bertemu dengan Jokowi hari ini. Menurut dia, Jokowi tidak keberatan menaikkan HPP guna meningkatkan produktivitas gula lokal.
"Presiden menyanggupi dalam bulan ini, presiden akan umumkan. Tentunya setelah dapatkan untuk berapa besarnya hara pembelian gula petani berdasarkan hasil tim independen yang dibentuk pemerintah," tegas Arum saat ditemui di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/3).
Dari hasil perhitungan sementara, besaran HPP gula adalah sebesar Rp 10.500 per kg lebih tinggi dari harga beli Bulog sebesar Rp 9.700. Menurut dia angka Rp 10.500 per kg ideal mengingat biaya produksi yang dikeluarkan petani juga cukup besar.
DPP Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
"Kalau tim independen yang tahun kemarin, kan sudah ditemukan angkanya sekitar Rp 10.500, saya enggak tahu yang sekarang," ujarnya.
Arum memprediksi masa awal panen dan giling tebu akan berlangsung pada Mei 2019 mendatang dan mencapai puncaknya di Agustus 2019. Tahun ini produksi tebu diprediksi mencapai 2,3 juta ton hingga 2,4 juta ton dengan luas areal panen mencapai 450 ribu hektare.
"Presiden setujui dalam bulan ini (diumumkan kenaikan HP gula). H-3 bulan sebelum panen dan sebelum pabrik gula giling," tegasnya.
Selain itu, Arum juga meminta Jokowi agar Perum Bulog ditugasi untuk membeli seluruh gula hasil panen petani. Ini dilakukan agar petani mendapatkan kepastian siapa yang membeli gula mereka agar tidak lama menumpuk di gudang.
ADVERTISEMENT
"Maka di situ kami juga meminta presiden agar ada jaminan siapa yang belinya. Kepastian pembelian gula ini," jelasnya.