Petani Tebu Tolak Rencana Pemerintah Impor Gula Mentah

19 Juli 2018 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gula putih kiloan (Foto: Helmi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gula putih kiloan (Foto: Helmi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rencana pemerintah mengimpor raw sugar atau gula mentah di semester II 2018 ditolak oleh para petani tebu. Mereka memandang stok gula petani saat ini cukup untuk memenuhi permintaan gula konsumsi nasional pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Sekarang saja stok sudah berlebih, kok impor," ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen kepada kumparan, Kamis (19/7).
Menurut Soemitro, stok gula konsumsi nasional masih aman. Masih ada stok gula eks impor di tahun 2016 yang berlanjut di tahun 2017 sebanyak 1,2 juta ton. Tak hanya itu, potensi produksi saat musim giling hingga akhir tahun ini mencapai 2,2 juta ton gula. Sedangkan kebutuhan gula konsumsi nasional per tahun hanya sekitar 2,7 juta ton sampai 2,8 juta ton. Sehingga hitungan kasarnya masih ada surplus sampai 600 ribu ton.
"Artinya di 2018 kita masih punya stok, jadi tidak perlu impor," tekannya.
Aksi Demo Petani Tebu di depan Istana Negara (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Demo Petani Tebu di depan Istana Negara (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Hal ini belum termasuk gula rafinasi yang merembes di pasar becek. Dia pernah mencatat, rembesan gula rafinasi di pasaran bisa mencapai 300 ribu ton. Dengan banyaknya stok gula maka yang ditakutkan adalah harga gula petani anjlok dan jauh di bawah biaya pokok produksi (BPP) yang mereka keluarkan.
ADVERTISEMENT
Soemitro menjelaskan harga lelang gula tebu sekarang hanya berkisar antara Rp 9.150-9.175 per kg. Padahal BPP yang harus dikeluarkan petani tebu bisa mencapai Rp 10.900 per kg. Selain itu, harga pembelian pemerintah (HPP) gula dari petani lokal juga tetap sama seperti tahun 2016 lalu yakni Rp 9.100 per kg.
"Kalau mau impor jelas akan membunuh gula kita dan harga akan jatuh. Mau apa sih pemerintah," ucapnya.
Perlu diketahui, pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berencana untuk kembali mengimpor gula mentah. Nantinya, gula mentah ini akan diolah di dalam negeri menjadi gula konsumsi rumah tangga. Untuk importasi gula mentah nantinya dalam bentuk penugasan kepada BUMN yaitu Perum Bulog dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor gula mentah sebanyak 1,8 juta ton untuk semester I 2018. Realisasinya sampai dengan saat ini baru 1,3 juta ton. Kuota impor gula mentah tahun ini mencapai 3,6 juta ton. Adapun impor itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri makanan minuman dalam negeri bukan untuk gula konsumsi rumah tangga.