Peternak Protes Lagi karena Harga Daging Ayam Dijual Terlalu Murah

6 Maret 2019 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging ayam di Pasar Senen, Jakarta Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daging ayam di Pasar Senen, Jakarta Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga daging ayam dalam sebulan terakhir terus mengalami penurunan di tingkat peternak. Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Sekjen GOPAN), Sugeng Wahyudi mengatakan saat ini harga daging ayam di tingkat peternak di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per ekor.
ADVERTISEMENT
Harga ini disinyalir terus menurun dalam satu bulan terakhir. Di awal Bulan Februari, Sugeng mengatakan harga daging ayam di tingkat peternak mencapai Rp 18.000 per ekor. Karena harga ayam yang rendah ini, para peternak harus menanggung kerugian sekitar Rp 2.500 hingga Rp 3.000 untuk setiap ekor ayam.
"Biaya produksi kan mahal, sementara harga ayam kami dijual murah. Enggak seimbang dengan biaya produksi yang kami keluarkan," katanya saat dihubungi kumparan, Rabu (6/3).
Sugeng menambahkan, biaya produksi yang tinggi mayoritas disumbang dari harga dua komponen, yakni pakan ternak dan Day Old Chicken (DOC) atau anak ayam. Untuk pakan, saat ini para peternak membeli pakan jadi di kisaran harga Rp 7.000 per kg. Padahal sebelumnya harga pakan hanya berada di kisaran Rp 5.500 hingga Rp 6.000 per kg.
Kondisi ayam di peternakan rakyat di Tajur Halang, Bogor Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
"Begitu juga dengan harga DOC, itu sekarang harganya sudah mencapai Rp 7.000 per ekor. Sebelumnya hanya Rp 5.000 per ekor. Kalau begini terus kami bisa bangkrut," lanjutnya.
Selain itu, ada peternak rakyat mandiri asal Bogor, Ata Iskandar, yang juga mengeluhkan hal sama. Rendahnya harga daging ayam ini membuatnya memilih untuk menahan ayam ternak di dalam kandang.
"Kalau saya enggak mau ambil risiko dengan menjual di harga murah. Saya biarkan di kandang, memang biaya produksinya akan jalan terus. Tapi daripada saya merugi," tambahnya.
Karena hal ini, para peternak pada Selasa (5/3) lalu melakukan aksi di depan lapangan IRTI Monas menuntut sejumlah hal. Beberapa diantaranya adalah kenaikan harga ayam di tingkat peternak dan penurunan harga pakan dan DOC.
ADVERTISEMENT
"Kami para peternak rakyat mandiri ini banyak mengalami rugi beberapa bulan terakhir. Akhirnya kami enggan diam, supaya pemerintah juga bantu kami untuk menyelesaikan masalah ini," tutup Ata.