PetroChina Incar Perpanjangan Kontrak di Blok Tuban

10 Januari 2018 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Tahun ini, masa kontrak PetroChina International Companies in Indonesia di Blok Tuban akan habis. PetroChina sudah mengajukan proposal kepada pemerintah agar bisa melanjutkan kontraknya tahun depan.
ADVERTISEMENT
Proposal itu, kata Presiden PetroChina, Gong Benchai, sudah diberikan ke pemerintah sejak akhir tahun lalu. Dia berharap proposal pengajuan kembali sebagai operator di Blok Tuban ini bisa disetujui.
"Kami sudah submit sejak November 2017 lalu untuk perpanjangan kontrak blok sebagai operator. Kami berharap masih bisa diberi kesempatan untuk membangun bisnis di Indonesia," ujar Gong di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/1).
Vice President Supply Chain Management & Operator Support PetroChina, Gusminar, mengatakan meskipun pemerintah memberikan hak istimewa ke Pertamina untuk mengajukan penawaran terbaik (right to match), pihaknya tidak khawatir. Dia optimistis proposal PetroChina yang sudah diajukan akan disetujui pemerintah.
"Kami sangat yakin dengan proposal yang sudah diajukan ke pemerintah. Kami juga anggap Pertamina itu mitra," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, tahun ini ada 8 blok yang akan habis masa kontraknya. Mereka adalah Blok Tuban, Blok Sanga-sanga, Blok Southeast Sumatera, Blok Tengah, Blok North Sumatera Offshore, Blok Ogan Komering, Blok East Kalimantan, dan Blok Attaka.
Awalnya 8 blok yang terminasi itu semuanya diserahkan ke Pertamina. Tapi Pertamina hanya mengambil 6 blok saja sehingga 2 blok sisanya (East Kalimantan dan Attaka) dilelang umum. Dari 6 blok yang dilirik Pertamina, ternyata pemerintah berubah pikiran dengan menawarkan 4 blok di antaranya ke kontraktor eksisting, salah satunya Blok Tuban oleh PetroChina.
PetroChina Juga Lirik East Kalimantan dan Attaka
Dua blok yang dikembalikan Pertamina ke pemerintah karena dianggap tidak ekonomis, yaitu East Kalimantan dan Attaka, juga dilirik oleh PetroChina. Anak perusahaan China National Pertroleum Corporation (CNPC) ini mantap ingin mengelola dua blok tersebut.
ADVERTISEMENT
"PetroChina confirm ikut bid document di 2018 untuk dua blok itu. Saat ini kami tengah menyiapkan data teknikalnya," kata Gusminar.
Sebelumnya, di tempat terpisah, Plt Dirjen Migas ESDM Ego Syahrial mengatakan akan membuka lelang blok migas tahun ini pada Maret mendatang. Dia mengatakan jumlah blok yang akan dilelang ada 22, di antaranya East Kalimantan dan Attaka.