Pilkada Serentak 27 Juni, OJK Pertimbangkan Bank Beroperasi Terbatas

22 Juni 2018 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi Pilkada Calon Tunggal (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi Pilkada Calon Tunggal (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 171 daerah di Indonesia akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada Rabu, 27 Juni 2018 mendatang. Mengacu pada kegiatan serupa di tahun yang lalu, pemerintah menetapkan hari pencoblosan sebagai libur nasional.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi kebijakan serupa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempertimbangkan pada hari tersebut bank tetap beroperasi secara terbatas, untuk melayani jenis-jenis transaksi tertentu. “Kita lihat saja Pilkada serentak apakah ada (operasiona terbatas),” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (22/6).
Hingga 5 hari menjelang saat pemungutan suara, pemerintah belum menerbitkan aturan yang menetapkan 27 Juni 2018 sebagai libur nasional. Biasanya penetapan hari libur dilakukan, untuk memudahkan masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada.
Pada sisi lain, jika hari itu ditetapkan sebagai libur nasional dianggap akan menurunkan produktivitas, mengingat sepanjang Juni ini sudah banyak libur dan cuti bersama untuk Lebaran 2018. Namun menurut Wimboh, kalau pun bank harus beroperasi terbatas tidak akan berdampak buruk pada perekonomian.
Suasana bank usai libur lebaran. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bank usai libur lebaran. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
“Soalnya kan saat ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan nasabah tanpa harus mengunjungi kantor cabang. Sudah banyak yang pakai sistem online,” ujarnya. “Bisnis utama bank itu yakni bisnis transaksi pengambilan uang. Itu bisa dilakukan dengan mesin. Kalau transasksi kredit, kalau pencairan-pencairan sudah bisa dilakukan dengan elektronik,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut Wimboh, beberapa transaksi perbankan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih fleksibel sehingga tidak harus terpaku pada jam kerja.
“Kalau pembicaraan mengenai kredit bisa malam, misal pagi libur kerja. Marketing itu kerjanya bisa saja dilakukan (kapan pun dan di mana pun),” imbuhnya. Wimboh justru menilai bahwa pilkada serentak ini akan berdampak positif. Sebab konsumsi masyarakat akan meningkat untuk keperluan kampanye.
“Pilkada malah bagus. Malah bagus untuk spending, orang pada kampanye,” tandasnya.