Pindad Dapat Pinjaman Rp 1 T, Ekspansi Bisnis Produksi Mesin Pertanian

17 April 2018 16:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alsintan yang diberikan Mentan. (Foto: K Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alsintan yang diberikan Mentan. (Foto: K Wahyu Nugroho/kumparan)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary PT Pindad Bayu A Fiantoro mengatakan pendanaan untuk memproduksi alat mesin pertanian tersebut berasal dari intenal perseroan serta dana pinjaman.
“Pembiayaan dari internal kami. Ditambah akhir tahun lalu kami dapat MTN (medium term notes) Rp 1 triliun dari Danareksa,” kata Bayu di Kantor PT Pindad (Persero), di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/4).
Menurut dia, alasan perseroan mengembangkan lini bisnis produksi alat mesin pertanian karena kebutuhan di sektor tersebut. Dia mengatakan produksi alsintan tak jauh berbeda dengan peralatan pertahanan.
Beberapa bagian pada alsintan diklaim memiliki kesamaan dengan peralatan hankam. Sehingga, kata Bayu, produksi alsintan ini bukan satu hal yang baru bagi Pindad.
Adapun mesin pertanian sedang digarap dan telah dikembangkan Pindad antara lain traktor multiguna roda 4 (PTM45), mesin penanam biji-bijian (Rotatanam PR1800), dan mesin pemanen padi dan jagung (Combine Harvester PP160). Ketiganya pesanan dari Kementerian Pertanian.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini akan produksi traktor multiguna 200 unit, combine harvest 20 unit, dan rotatanam 30 unit” ujarnya.
Menurut Bayu, alat ini dinilai belum terlalu terjangkau bagi petani. Sebab alsintan ini ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi. Menurut dia harus ada skema lain yang harus disiapkan Kementan agar alsintan ini juga dapat terjangkau bagi mereka.
“Harganya ratusan juta ya. Jadi masih agak sulit bagi petani perorangan. Mungkin konsepnya harus dibeli oleh kelompok tani atau bagaimana. Itu sedang dibicarakan di Kementan,” katanya.