Pizza Hut Tawarkan Saham Rp 1.100-Rp 1.350 per Lembar

23 April 2018 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pizza Hut bersiap melantai di Bursa Efek. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pizza Hut bersiap melantai di Bursa Efek. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemegang hak waralaba Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana, bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) rencananya baru dilakukan pada 23 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
PT Sarimelati Kencana rencananya akan menawarkan sebanyak 604,38 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
“Harga saham pada IPO ditawarkan pada rentang Rp 1.100- Rp 1.350 (per lembar)," ungkap Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (23/4).
Dengan demikian, perseroan menargetkan dapat menghimpun dana segar sebesar Rp 664,8 miliar hingga Rp 815,9 miliar. Joe mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan sektor restoran. Ditambah konsumsi dari kelas menengah di kota-kota besar di Indonesia juga meningkat.
Pizza Hut bersiap melantai di Bursa Efek. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pizza Hut bersiap melantai di Bursa Efek. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
"Kondisi tren tersebut diharapkan dapat berperan dalam mendukung pertumbuhan perseroan ke depannya. Hal ini disertai dengan fokus perseroan pada kualitas makanan. Variasi menu juga terus disempurnakan, target kami konsumen kelas menengah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, dana hasil IPO sebanyak 65% akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal perseroan baik untuk membuka gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD).
Perseroan juga disebut akan memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Indonesia Timur dan daerah lainnya. Sedangkan, sisanya sekitar 35% akan digunakan untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank atau lembaga keuangan.
Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CSLA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.