PLN Ajak Swasta Berbisnis Stasiun Pengisian untuk Kendaraan Listrik
ADVERTISEMENT
Pemerintah meminta PT PLN (Persero) menggandeng swasta untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, hal tersebut dilakukan agar BUMN tak memonopoli proyek.
ADVERTISEMENT
“Saya senang Direktur Utama (PLN) ini sudah bikin charging. Saya bilang, nanti bikinnya jangan anak usahanya lagi. Biarkan swasta. Biar mereka berkembang. Nanti jangan BUMN sentris,” ujar Luhut di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (31/8).
Luhut mengatakan, kerja sama dengan pihak swasta akan membuat jumlah SPKLU akan semakin banyak. Hal ini juga akan menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik . "Biarkan swasta. Biar mereka berkembang," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menuturkan, pihaknya memang telah memiliki rencana untuk menggandeng swasta membangun SPKLU. Bahkan, nantinya SPKLU juga akan dibuat seperti SPBU Pertamina.
Terdapat dua skema bisnis SPKLU yang digagas PLN, yaitu Company Owned Company Operated (COCO) dan Partner Owned Partner Operated (POPO).
ADVERTISEMENT
"Kita mengembangkan skema bisnis PLN buat seperti COCO Pertamina, juga ada partnership. Itu model franchise, supaya lebih banyak, masyarakat juga semakin mudah," jelas Sripeni.
Sayangnya, Sripeni juga belum dapat menjelaskan lebih detail skema bisnis yang akan melibatkan swasta tersebut.
Adapun hingga saat ini, jumlah SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia baru sekitar 7.000 unit. Dia berharap hingga akhir tahun ini jumlahnya akan terus meningkat.
"Untuk sampai akhir tahun, kami belum bisa mengatakan berapa. Tapi target kita sedang susun. Yang pasti kemudahan ketersediaan di publik, di mal, dan sebagainya," tambahnya.