PLN dan Hutama Karya Disuntik Modal Rp 17 Triliun, Buat Apa?

23 Oktober 2018 20:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga Hartarto dalam peresmian ekspor all new Suzuki Ertiga di pabrik Suzuki di Cikarang, Bekasi (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto dalam peresmian ekspor all new Suzuki Ertiga di pabrik Suzuki di Cikarang, Bekasi (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero) dipastikan mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun 2019 dengan nilai sebesar Rp 17 triliun. Keputusan mengenai PMN itu telah diketok Badan Anggaran DPR RI.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, yang mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno, Hutama Karya akan mendapatkan PMN di 2019 sebesar Rp 10,5 triliun, sementara PLN akan disuntik PMN sebesar Rp 6,5 triliun.
“PT Hutama Karya sebesar Rp 10,5 triliun, sedangkan PT PLN sebesar Rp 6,5 triliun,” sebut Airlangga dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (23/10).
Dia pun membeberkan, PMN sebesar Rp 6,5 triliun untuk PLN akan digunakan untuk membangun transmisi dan gardu induk listrik di Sumatera dan Sulawesi, serta dipakai untuk menjalankan program Listrik Desa.
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
“Program Listrik Desa akan dilakukan di Sumatera, Jawa Bagian Tengah, Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Papua,” ucap Airlangga.
ADVERTISEMENT
Sedangkan PMN sebesar Rp 10,5 triliun untuk Hutama Karya, menurut dia akan dipakai untuk mendanai pembangunan 7 ruas tol Trans Sumatera. Airlangga menyebut, pembangunan ruas tol itu dibantu PMN karena minim investor.
“Ada 7 ruas tol, yaitu Terbanggi Besar-Kayu Agung, Simpang Indralaya-Muara Enim, Pekanbaru-Dumai, Padang-Pekanbaru, Kisaran-Indrapura, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, dan Medan-Aceh,” katanya.