PLN Mau Terbitkan Global Bond Lagi, Targetnya USD 1,5 Miliar

1 Maret 2019 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PLN, Sofyan Basir di kantor PLN pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PLN, Sofyan Basir di kantor PLN pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) berencana menerbitkan surat utang global atau global bond lagi sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000) tahun ini. Sebelumnya, tahun lalu PLN juga menerbitkan global bond dengan nominal yang sama.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, surat utang tersebut bakal digunakan untuk kembali membiayai proyek listrik 35 ribu Megawatt (MW). Penerbitan global bond direncanakan pada semester I 2019.
"Iya semester 1 ini. Tetap masih untuk itu (program 35 ribu MW), untuk investasi sebagian besar di pembangkit dan transmisi," kata dia saat ditemui di JCC, Jakarta, Kamis (28/2) malam.
Menurut dia, dengan pembangunan 35 ribu MW yang terus dikebut, penambahan transmisi dan gardu-gardu induk akan bertambah. Karena itu, PLN membutuhkan kucuran dana yang tidak sedikit.
Tak hanya mengandalkan global bond saja, program 35 ribu MW juga didanai dari sumber yang lain. Selain kas internal dan surat utang global, perusahaan juga mendapatkan utang dari sindikasi bank pemerintah dan bank swasta.
ADVERTISEMENT
"Sindikasi dari bank sekitar Rp 8-10 triliun rupiah dari bank-bank lokal. Sebagian besar untuk investasi," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, kebutuhan belanja modal perusahaan (capital expenditure/capex) tahun ini sekitar Rp 80 triliun. Karena itu, PLN mencari sumber pendanaan lain seperti dari global bond.
Kata dia, surat utang yang bakal diterbitkan nanti bukan hanya global bond seperti komodo bond, tapi bisa juga local bond. Tapi dia masih belum mau memastikan kapal tanggal penerbitan surat-surat utang tersebut, menunggu waktu yang pas.
Meski bakal banyak mencari utang, hingga saat ini Sarwono mengklaim kondisi keuangan PLN tergolong masih aman karena rupiah sudah menguat.
"Bulan ini (kinerja keuangan) mulai kelihatan bagus. Moga-moga lebih bagus lagi lah," jelas dia.
ADVERTISEMENT