PLN Targetkan Tambahan Listrik Sepanjang 2019-2020 Sebesar 13.000 MW

18 Maret 2019 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas PLN berada dekat Gardu Induk Muara Tawar di Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi, Selasa, (5/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas PLN berada dekat Gardu Induk Muara Tawar di Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi, Selasa, (5/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) memperkirakan banyak tambahan listrik yang bakal masuk dalam dua tahun ke depan atau sepanjang 2019-2020. Jumlah kapasitas listrik yang bakal beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) bisa mencapai 18.300 mega watt (MW).
ADVERTISEMENT
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syovfi Felianty Roekman menjelaskan, untuk tahun ini jumlah listrik yang bakal beroperasi sebesar 3.800 MW. Sumbernya berasal dari beberapa pembangkit yang berkapasitas rata-rata 1.000 MW.
Rinciannya, kata dia, satu unit Pembangkit Listik Tenaga Uap Batu Bara atau PLTU Unit Jawa 7 di kuartal III tahun ini. Kemudian satu unit lagi 1.000 MW akan masuk dari ekspansi di Cilacap dan PLTU yang punya PLN sendiri PLTU Lontar unit 4 juga akan masuk kuartal III dan kuartal IV.
“Jadi ini yang paling besar sizing-nya yang ada di 35 ribu MW (di 2019),” kata dia di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (18/3).
Sisanya, di tahun ini, dari 3.800 MW, bakal ada 570 MW dari pembangkit energi baru dan terbarukan. Di antaranya yang terbesar ada di Raja Manadala dan Poso.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Banyu (PLTB) Jeneponto juga bakal beroperasi komersil tahun ini meskipun secara peralatan sudah berjalan sejak 2018.
“Sisanya nanti yang paling banyak di 2020 itu ada 10.00 MW. Ini sizing besar di 35 ribu MW paling banyak tahun 2020,” kata dia.
Secara garis besar, dia mengatakan, proyek 35 ribu MW bakal selesai 100 persen pada 2024. Sementara untuk rasio elektrifikasi tahun ini, pihaknya menargetkan bisa mengejar hingga 99,9 persen. Lalu pada 2020, mimpi PLN bisa 100 persen Indonesia terlistriki.
Sejumlah petugas PLN berada dekat Gardu Induk Muara Tawar di Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi, Selasa, (5/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan, hingga 15 Januari 2019, proyek pembangkit 35 ribu MW yang sudah beroparasi baru mencapai 8 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk tahap konstruksi 58 persen, yang telah kontrak atau PPA sekitar 27 persen, proses pengadaan 4 persen, dan tahap perencanaan mencapai 3 persen.
“Penyelesaian pembangkit terkesan baru sedikit 8 persen, namun kalau dilihat secara total, proyek yang telah kontrak capai 93,7 persen, hanya tersisa 6,63 persen yang belum PPA, dan 8 proyek yang telah COD itu sebagain besar terdiri dari PLTG atau PLTMG, PLTM, dan EBT sekala kecil,” ucapnya.
Sementara itu, untuk 27 persen proyek pembangkit yang telah kontrak, saat ini dalam proses persyaratan agar bisa financial close. Untuk mencapainya, kata dia, antara lain harus pembebasan lahan dan izin lingkungan. Sedangkan sisanya 7 persen ditargetkan tuntas proses pengadaannya paling lama tahun depan.
ADVERTISEMENT