PLN Uji Coba Pemakaian Biodiesel 100 Persen di 4 Pembangkit Listrik

20 Februari 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara peresmian mesin tambahan PLTD Lampung Foto: Ainul Qalbi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara peresmian mesin tambahan PLTD Lampung Foto: Ainul Qalbi/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 4 pembangkit milik PT PLN (Persero) bakal diuji coba menggunakan biodiesel 100 persen (B100) dari minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Sebelumnya, keempat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menggunakan minyak solar.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, uji coba ini dilakukan sebagai bentuk penggunaan energi terbarukan pada pembangkit listrik. Total kapasitas keempat PLTD ini 122 Megawatt (MW).
"Uji cobanya itu ada di PLTD Kanaan 10 MW di Bontang, PLTD Batakan 40 MW Balikpapan, PLTD Supa 62 MW Pare-pare, dan PLTMG Jayapura 10 MW," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/2).
Dia menjelaskan, keempat pembangkit tersebut membutuhkan bahan bakar sebanyak 190.000 kilo liter. Jika dikonversi ke B100 persen bisa mengurangi penggunaan solar dalam jumlah yang sama, mengurangi beban impor BBM.
Kata Djoko, pasokan listrik di empat daerah tersebut masa uji coba tak akan terganggu. Sebab, mesin yang digunakan berbeda dengan mesin yang bekerja sehari-hari. Meski begitu, mesin pembangkit untuk uji coba ini juga mesin eksisting, bukan pengadaan baru.
ADVERTISEMENT
Kata Djoko, biaya-biaya yang timbul untuk pengujian dapat diambil dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Djoko mengatakan, jumlah PLTD dan PLTMG yang bisa dikonversi ke CPO banyak.
"Kita harap begitu. CPO-nya kita beli dari Sinarmas. Itu yang paling dekat lokasi," ucapnya.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, alasan perusahaan melakukan konversi ke CPO untuk mendukung pemerintah dalam mengurangi impor BBM. Dalam Rencana Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2023, porsi BBM sebagai sumber tenaga listrik berkurang menjadi 0,4 persen dari saat ini 4-5 persen.
"Sekarang kami sedang mulai proses uji coba untuk empat pembangkit tersebut, keempatnya jadi fokus tahun ini. Kami harap bisa mulai operasi di tahun ini juga," tuturnya.
ADVERTISEMENT