news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PLN Utang Rp 2,6 Triliun dari Jerman untuk 2 Proyek PLTP

11 Oktober 2018 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
PT PLN menandatangani pinjaman pendanaan geothermal untuk Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5 dan PLTP Mataloko Unit 2-3. Dengan total kapasitas sebesar 40 MW, ditargetkan kedua pembangkit ini masuk sistem pada tahun 2021-2023.
ADVERTISEMENT
Pendanaan ini bersumber dari bank asal Jerman, KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) Development Bank, dengan bentuk pinjaman langsung tanpa jaminan pemerintah untuk pendanaan Gheothermal Energy Programme dengan pendanaan sebesar EUR 150 juta atau Rp 2,6 trilun (kurs Rp 17.500).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat Syovie F Roekman dengan Senior Sector Coordinator KFW Jens Wirth disaksikan langsung oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, bersamaan dengan acara Forum Indonesia Invesment, IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 di Nusa Dua Bali.
Rini dalam sambutannya mengungkapkan, Forum Indonesia Investment ini sangat penting sebagai bukti kepercayaan para investor dalam berbisnis di Indonesia, artinya iklim investasi menarik dan diminati pelaku saham dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Syovie mengungkapkan, bantuan pendanaan yang ditandatangani hari ini akan sangat berguna bagi penyelesaian pembangunan PLTP berbasis geothermal di Flores.
"Pendanaan ini cukup penting dalam upaya mengejar target bauran energi baru terbarukan. Dengan bunga yang rendah dibawah 1 persen dan tentu saja hal ini memberikan dampak positif bagi keuangan PLN," ungkap Syovie dalam keterangan tertulis, Kamis (11/10).
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman, saat menjawab pertanyaan wartawan, pada Jumat (03/8). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan Area lampiran)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman, saat menjawab pertanyaan wartawan, pada Jumat (03/8). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan Area lampiran)
Senada dengan PLN, pihak KfW menyebutkan bahwa pendanaan ini adalah lanjutan dari komitmen antara Pemerintah Jerman dengan Indonesia untuk pengembangan energi panas bumi.
Adapun latar belakang proyek PLTP Ulumbu dan PLTP Mataloko yakni untuk memenuhi beban puncak pada sistem Flores terutama sub sistem Ruteng dan sub sistem Bajawa.
Dan diharapkan dengan dibangunnya kedua pembangkit listrik ini bisa menurunkan biaya pokok produksi atas penggunaan bahan bakar fosil. Dengan target akhir yakni untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan sistem Flores.
ADVERTISEMENT