news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PLTA Jatigede 110 MW Mulai Beroperasi di 2019

27 November 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Proyek PLTA Jatigede (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Proyek PLTA Jatigede (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede kapasitas 2 x 55 MW yang terletak di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat akan mulai beroperasi pada 2019.
ADVERTISEMENT
"Itu kan punya PLN, percaya lah. Kita mulai banguan 2015, harusnya 2019 operasi," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Nusa Tenggara PLN, Djoko Abumanan, saat ditemui di JCC Senayan, Selasa (27/11).
Djoko mengungkapkan, pembangunan PLTA Jatigede sempat terhambat karena ada perbaikan bendungan. Tapi pembangunan segera berlanjut dan berjalan lancar.
"Kemarin terhambat karena ada daerah yang harus diperbaiki karena itu kan bendungan bersama punya PU, setelah selesai dia terlambat karena banjir," tutur Djoko.
Pembangunan Proyek PLTA Jatigede (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Proyek PLTA Jatigede (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Saat ini PLTA Jatigede telah memasuki masa uji coba (commisioning) sebelum beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada Maret 2019.
"Sudah, sudah bagus lah. Operasi 2019, 110 MW. Kita masih uji tapi kita sudah yakin. Ini kan yang kerjakan PLN dan China," ucapnya.
ADVERTISEMENT
PLTA Jatigede akan memanfaatkan air Waduk Jatigede yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur di Purwakarta.
Keberadaan PLTA ini nantinya dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan sistem listrik di subsistem Bandung Selatan dan subsistem Mandirancan.
Selain itu, PLTA Jatigede juga dibangun untuk mengurangi beban SUTT 150 kV Sunyaragi-Rancaekek, meningkatkan green energy mix di sistem Jawa-Bali, menurunkan biaya pokok produksi keseluruhan karena penggunaan energi air, dan estimasi BEP (Break Event Point) adalah 5-6 tahun.