news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polemik Impor Beras Antara Mendag vs Buwas

31 Mei 2018 11:19 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertentangan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan & Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertentangan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan & Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polemik impor beras terus saja bergulir. Meskipun Menko Perekonomian Darmin Nasution menegaskan impor merupakan keputusan rapat koordinasi dan harus dijalankan Bulog, Dirut Bulog Budi Waseso kukuh tak akan melakukannya.
ADVERTISEMENT
Di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Rabu kemarin, Buwas, begitu Budi Waseso biasa dipanggil, mengatakan impor beras tidak perlu dilakukan karena stok beras milik Bulog sudah lebih dari cukup, sekitar 1,48 juta ton.
Buwas bahkan mengatakan jika gudang milik Bulog sudah penuh sehingga tidak bisa menampung lagi beras impor yang izinnya sudah diterbitkan Kementerian Perdagangan sebanyak 500 ribu ton.
"Nanti ditaruh di mana? Gudang saya sudah penuh. Yang penting kan stok masih ada dan harga stabil terjamin, ya sudah," kata Buwas.
Pangkal persoalan terjadi saat izin impor beras 500 ribu ton diterbitkan Kementerian Perdagangan. Sebelumnya pada awal tahun, Kemendag sudah menerbitkan izin impor beras 500 ribu ton untuk Perum Bulog. Total izin impor beras yang diberikan ke Bulog tahun ini sudah 1 juta ton.
ADVERTISEMENT
Kemendag beralasan impor diperlukan sebagai cadangan nasional dinilai masih kurang. Adapun izin impor beras tersebut hanya berlaku hingga Juli 2018.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, impor beras sebanyak 1 juta ton pada semester I 2018 akan tetap berjalan, meskipun banyak pihak yang tidak setuju atas kebijakan itu. Menurut dia, dari total tersebut, beras impor yang sudah masuk sekitar 600 ribu ton.
Beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Tenau (Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
zoom-in-whitePerbesar
Beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Tenau (Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Namun, pernyataan Enggar tersebut dibantah Buwas. Buwas mengatakan hingga saat ini belum ada beras impor tahap II yang sudah masuk ke Indonesia.
"Kalau saya bilang, sudah ada perintah untuk impor, tapi saya belum perlu, ya tidak dipakai. Buat apa? Itu kan boleh dilaksanakan, boleh tidak. Wewenang Bulog kan kami yang baca. Yang penting ketersediaan stok dan stabil harga. Kalau impor juga kan bikin petani resah," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta agar polemik impor beras tidak berlarut-larut. Dia mengatakan keputusan impor beras sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Bulog hanya sebagai operator yang tugasnya hanya menjalankan impor tersebut.
"Kami sudah perintahkan, (Bulog) laksanakan saja. Rapat minggu lalu, kami supaya dan harganya pun kami sudah turunkan agar harga di lapangan turun," kata Darmin beberapa hari lalu.