Prabowo: Indonesia Terancam Jadi Negara Miskin Selamanya

1 September 2018 13:25 WIB
Prabowo Subianto di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menyinggung perekonomian Indonesia, termasuk soal kemiskinan. Prabowo bahkan menyebut Indonesia terancam sebagai negara miskin selamanya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mengalami kenaikan. Sehingga menurutnya, Indonesia terancam menjadi negara yang miskin selamanya.
Padahal, ekonomi Indonesia terus membaik. Selama 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy), selama 2016 sebesar 5,0 persen (yoy), selama 2017 sebesar 5,1 persen (yoy). Bahkan hingga akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2 persen (yoy).
"Ini kondisi bangsa kita 2018. Pertumbuhan kita tidak naik. Kita terancam menjadi negara miskin selamanya," kata Prabowo di Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (1/9).
Potret Kemiskinan di Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Kemiskinan di Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dia juga menyebut, saat ini kekayaan dari 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan 548.000 kali dari kekayaan masyarakat Indonesia. Hal ini dinilainya sebagai ketimpangan yang ekstrem.
ADVERTISEMENT
"Ya ada orang yang kaya di Indonesia, 40 orang terkaya di Indonesia kekayaannya 548.000 kali kekayaannya dari kalian. Di Indonesia terjadi ketimpangan yang ekstrem," katanya.
Prabowo menunjukkan indikator dari ketimpangan tersebut yakni masih adanya anak Indonesia yang mengalami kurang gizi atau stunting.
"Indikator yang menonjol adalah bahwa setelah 73 tahun Negara Indonesia merdeka, anak-anak Indonesia kelaparan. Banyangkan, satu dari tiga anak disebut Bank Dunia mengalami stunting," tambahnya.