Prabowo Ingin Swasembada, Jokowi Klaim Sudah Kurangi Impor Jagung

17 Februari 2019 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Debat kedua calon presiden Indonesia periode 2019-2024 diawali dengan pemaparan visi dan misi para calon. Calon Presiden dari nomor urut 01 Jokowi dan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan masing-masing visi misinya.
ADVERTISEMENT
Prabowo yang mendapat giliran pertama, mengatakan masalah infrastruktur, pangan, lingkungan hidup, dan energi merupakan inti dari persoalan. Menurut dia, Indonesia harus bisa berdiri di atas kaki sendiri terkait isu-isu tersebut.
"Kalau kami berkuasa, kami jamin pangan harga terjangkau, kami menjamin produsen, petani, peternak, nelayan harus mendapat imbahaln hasil memadai. Kami akan turunkan harga listrik, makanan pokok, dan kami siapkan pupuk dalam jumlah berapapun," kata Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).
Sementara itu, calon Presiden nomor urut 01 Jokowi mengatakan Indonesia harus mulai mengurangi energi fosil. Salah satu yang sudah dilakukan pemerintah adalah dengan membuat Biodiesel 20 persen.
Selain itu, Jokowi memaparkan soal pencapaian pembangunan infrastruktur di desa dengan pemanfaatan dana desa. Menurut dia, pemerintah telah menggelontorkan Rp 187 triliun dana desa dan membangun 191 kilometer jalan desa.
ADVERTISEMENT
Soal pangan, Jokowi mengklaim telah melakukan lompatan cukup jauh. Menurut dia, harus dijaga stok pangan dan stabilitas harga pangan. Salah satu yang dia sampaikan adalah terkait pengurangan impor jagung.
"Kita jagung 3,5 juta ton impor di 2014. 2018 kita hanya impor 180 ribu ton. 3,3 juta ton produksi petani. Ini lompatan besar," kata Jokowi.