Prabowo Sebut Sistem Ekonomi RI Keliru

1 September 2018 17:46 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut sistem perekonomian di Indonesia saat ini keliru. Hal ini menyebabkan kekayaan di Tanah Air justru beralih ke negara lain. Meski demikian, Prabowo tidak menjelaskan detil bagian mana yang keliru.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya masalah paling inti di Indonesia adalah bahwa sistem yang kita anut sekarang mengakibatkan dan ini sudah berjalan puluhan tahun, mengakibatkan keluarnya kekayaan Indonesia. Yang saya sebut net outflow of national wealth," ujar Prabowo di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu (1/9).
Dia menjelaskan, masyarakat Indonesia terkadang terlalu kagum dan percaya dengan pihak asing. Menurutnya, masyarakat Indonesia seharusnya lebih mencintai Tanah Air sendiri ketimbang pihak asing.
Prabowo Subianto di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia di Hotel Sahid. (Foto: Dok. Istimewa)
"Karena kita kadang-kadang terlalu kagum dan percaya dengan bangsa asing. Kita perlu percaya apa yang mereka ajarkan, kita perlu bangga belajar dengan bangsa lain. Tetapi sebelum kita kirim anak-anak keluar, harusnya kita tanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air yang tajam," katanya.
Prabowo sebelumnya juga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mengalami kenaikan. Sehingga menurutnya, Indonesia terancam menjadi negara yang miskin selamanya.
ADVERTISEMENT
Padahal, ekonomi Indonesia terus membaik. Tercatat, selama 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy), selama 2016 sebesar 5,0 persen (yoy), selama 2017 sebesar 5,1 persen (yoy). Bahkan hingga akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2 persen (yoy).
"Ini kondisi bangsa kita 2018. Pertumbuhan kita tidak naik. Kita terancam menjadi negara miskin selamanya," kata Prabowo.