Pro Kontra Wacana 3 Kartu Sakti Jokowi yang Baru

26 Februari 2019 8:11 WIB
Jokowi mensosialisasikan Kartu Indonesia Sehat Foto: Dok. Biro Pers Istana
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi mensosialisasikan Kartu Indonesia Sehat Foto: Dok. Biro Pers Istana
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01 yang juga petahana, Joko Widodo, berjanji bakal mengeluarkan 3 kartu baru jika terpilih sebagai presiden lagi.
ADVERTISEMENT
Ketiga kartu sakti tersebut adalah kartu sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi, dan kartu prakerja untuk vokasi.
Janji Jokowi ini pun ditanggapi beragam, mulai dari menteri dalam kabinet hingga kubu nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
Berikut kumparan rangkum pro kontra wacana 3 kartu sakti Jokowi:
1. Tiga Kartu Sakti Sebagai Pelengkap Kartu-kartu Bantuan Sosial Lainnya
Menurut Jokowi, kehadiran kartu ini sebagai pelengkap untuk kartu-kartu terdahulu yang sudah sukses dibagi di masa pemerintahannya.
Kartu-kartu terdahulu yang sudah dibagikan adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menurutnya berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mengungkapkan, program tiga kartu sakti baru Jokowi itu keluar sebagai evaluasi kerja periode pertama. Menurutnya, tiga kartu tersebut berdasarkan kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
2. Dana untuk Kartu Ini Sudah Ada di Anggaran 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, program yang dijanjikan Jokowi merupakan hal bagus sebab bisa menguatkan fondasi yang selama ini sudah dibangun.
Kata dia, pada dasarnya, dana untuk 3 kartu tersebut sudah ada dalam anggaran 2019, hanya saja menyebar di beberapa institusi. Anggaran yang dimaksud pada tahun ini bisa terlihat salah satunya dari bantuan PKH yang naik 2 kali lipat.
Menurut dia, 3 kartu sakti Jokowi baru bisa benar-benar diwujudkan pada 2020 setelah melihat evaluasi kinerja keuangan dan dampak bantuan sosial tahun ini.
Jokowi menunjukkan Kartu Indonesia Pintar. Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan
3. Sri Mulyani Jamin 3 Kartu Sakti Jokowi Tidak Akan Bikin APBN Jebol
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menjamin ketiga kartu sakti baru Jokowi tidak akan membuat anggaran negara jebol. Dia menilai, tiga kartu tersebut merupakan program bagus sebab bisa menyempurnakan bantuan-bantuan sosial pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya ini adalah satu langkah bagus dan akan lebih baik dari sisi dampak. Dari sisi anggaran, mungkin tidak akan menyebabkan ledakan, tapi sesuatu yang akuntabel," katanya.
4. Kubu Prabowo-Sandi Pertanyakan 3 Kartu Sakti Jokowi
Wakil Ketua Dewan Pengarah BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid, mempertanyakan kehadiran kartu-kartu itu yang baru dijanjikan di periode kedua. Mestinya, sudah diterapkan di periode pertama.
"(Tiga kartu itu) harusnya sudah muncul di tahun kedua pemerintahan di setiap presiden, karena itulah pasti kampanye yang disampaikan pada waktu sebelumnya. Tapi kalau itu dimunculkan pada saat kampanye, kemarin ngapain saja. Bukannya selama empat tahun sudah diberikan kuasa, kok baru sekarang dimunculkan?" kata HNW.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, HNW menilai, sah saja capres mengubar janji-janji kampanye. Namun, jangan sampai janji itu tidak bisa diproyeksikan secara jelas apalagi menimbulkan masalah baru.
Jokowi bagikan kartu PKH di Palembang Foto: Dok. Biro Setpres
5. Kubu Jokowi-Ma'ruf Sebut 3 Kartu Sakti Jokowi untuk Fokus Pembangunan SDM
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Tb Ace Hasan Syadzily, menuturkan tiga kartu itu menunjukkan fokus pembangunan SDA pada periode kedua kepemimpinan Jokowi.
Ace menjabarkan kegunaan masing-masing kartu yang digagas Jokowi. Kartu Sembako Murah, kata dia, diperuntukkan bagi masyarakat dengan penghasilan rendah agar mampu memenuhi kebutuhan kesehariannya.
"Dengan fondasi pembangunan infrastruktur pada periode pertama, maka pada periode kedua pemerintahan Jokowi akan mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, memiliki keterampilan dan berdaya saing untuk membawa Indonesia menjadi negara maju," kata Ace.
ADVERTISEMENT
6. Jokowi Mengaku Belum Punya Hitung-hitungannya
Di tengah pro kontra dari ucapannya sendiri, Jokowi mengaku belum bisa mengungkapkan hitungan anggarannya. Saat ditanya soal skema pendanaan KIP Kuliah ini, Jokowi hanya menyatakan, “Anggaran yang disiapkan akan sangat besar.”
"Ya nanti kalau hitungannya, sudah berapa mahasiswa yang bisa nanti terangkut kuliah. Kuliah itu bisa di universitas, politeknik, bisa dalam negeri, bisa di luar megeri,” katanya menjawab wartawan seusai peresmian PLTU Cilacap di Jawa Tengah, Senin (25/2).