Produksi Mineral Antam Melonjak di 5 Bulan Pertama 2018

8 Juni 2018 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Antam Arie Prabowo Ariotedjo. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Antam Arie Prabowo Ariotedjo. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama perusahaan yang positif pada periode Januari-Mei 2018 (5M18) dibandingkan periode yang sama tahun 2017 (5M17).
ADVERTISEMENT
Pada 5M18, produksi feronikel Antam sebesar 10.618 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik sebesar 51% dari capaian 5M17 sebesar 7.019 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada periode itu mencapai 9.511 TNi atau tumbuh sebesar 97% dibandingkan 5M17 atau mencapai 4.826 TNi.
Untuk komoditas emas, pada lima bulan pertama di 2018 ini total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 900 kg, dengan volume penjualan emas mencapai 12,10 ton atau naik sebesar 303% dibandingkan capaian 5M17 sebesar 3 ton emas. Kenaikan penjualan itu menunjukkan, capaian strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk Logam Mulia Antam.
Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan Antam yang positif ini mencerminkan upaya perusahaan untuk memperkuat struktur keuangan Perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Harga jual komoditas juga lagi bagus diiringi kenaikan permintaan produk komoditas Antam. Kami siap memanfaatkan momentum positif ini melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Jumat (8/6).
Gudang Ekspor Feronikel Antam di Pomalaa  (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gudang Ekspor Feronikel Antam di Pomalaa (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Pada sisi lain, Arie juga berkomitmen untuk menjaga biaya tunai produksi agar tetap rendah. Upaya tersebut menjadi dasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan memberikan imbal hasil yang positif kepada pemegang saham.
Pada Maret 2018, perusahaan juga telah mendapatkan rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor mineral logam. Masing-masing untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah (<1,7% Ni) sebesar 2,7 juta wet metric ton (wmt) dan bijih bauksit tercuci dengan kadar ≥42% Al2O3 sebesar 840 ribu wmt.
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan rekomendasi ekspor ini untuk periode setahun ke depan, hingga Maret 2019. Saat ini Antam juga masih memiliki tambahan kuota ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 1,2 juta wmt yang diperoleh pada bulan Oktober 2017 dan berlaku hingga Oktober 2018.
Gudang Ekspor Feronikel Antam di Pomalaa  (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gudang Ekspor Feronikel Antam di Pomalaa (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Seiring dengan didapatkannya izin ekspor bijih nikel kadar rendah, pada 5M18 volume produksi bijih nikel Antam mencapai 3,22 juta wmt, naik sebesar 162%. Adapun level penjualan mencapai 1,43 juta wmt atau tumbuh signifikan sebesar 562% dibandingkan penjualan bijih nikel 5M17 sebesar 216 ribu wmt.
Stream komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode 5M18. Volume produksi bauksit tercatat 343 ribu wmt, tumbuh sebesar 97% dengan volume penjualan mencapai 138 ribu wmt, naik sebesar 94% dibandingkan capaian periode 5M17.
ADVERTISEMENT