Produksi Trem, INKA Gandeng Bombardier, Pindad, dan BPPT

6 Oktober 2018 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta LRT Palembang produksi PT INKA. (Foto: Elsa Olivia L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta LRT Palembang produksi PT INKA. (Foto: Elsa Olivia L Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Trem produksi PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA sebentar lagi meluncur. Progresnya sudah 90 persen dan tinggal menyisakan finishing.
ADVERTISEMENT
Untuk memproduksi trem, INKA melibatkan berbagai pihak. Trem merupakan inovasi baru INKA untuk melebarkan sayap bisnisnya. Sebelumnya, INKA telah berhasil memproduksi LRT Palembang dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
General Manager Sekretaris Perusahaan INKA Ketut Astika mengatakan untuk memproduksi trem, INKA telah melibatkan akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Lalu pada perkembangannya, INKA juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Pindad (Persero).
"Kalau Pindad itu motornya. Terus nanti sistem pengeremannya," sebut Ketut kepada kumparan, Sabtu (6/10)
Selain itu, INKA juga menggandeng pabrikan Bombardier. Dipilihnya Bombardier karena perusahaan tersebut memiliki track record yang sangat baik di bidang sarana dan prasarana transportasi. INKA juga beberapa kali menjalin kerja sama dengan Bombardier.
Ilustrasi moda transportasi Trem (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi moda transportasi Trem (Foto: Pixabay)
"Kalau Bombardier Inc itu kalau kita bikin Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter itu dia biasanya yang mensuplai sistem penggerak, inverter, gear box," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, persentase komponen yang dipakai pada trem yang diproduksi INKA tetap lebih besar dari yang diimpor yaitu 60 persen berbanding 40 persen. Baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga penggerak juga sudah diproduksi di dalam negeri.
"TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih tinggi (sebesar) 60 persen karena baterei udah ada yang buat. Sedangkan sistem penggerak kerja sama dengan universitas," ucap Ketut.
Sementara itu, Direktur Utama INKA Budi Noviantoro menambahkan kerja sama dengan Bombardier lebih dikhususkan untuk membangun wireless charger.
"Ini nanti hanya pakai charger, nanti kita pakai wireless charger. Kita searching dengan teman-teman, Bombardier punya teknologi dan kita akan kerja sama," timpal Budi.