Produsen Anker Bir Bagi Dividen Rp 208 M, Pemprov DKI Kebagian Rp 54 M

25 April 2018 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk dari PT. Delta Djakarta (Foto: deltajkt.thinkrooms.com)
zoom-in-whitePerbesar
Produk dari PT. Delta Djakarta (Foto: deltajkt.thinkrooms.com)
ADVERTISEMENT
Produsen Anker Bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 208 miliar dari keuntungan perusahaan tahun 2017. Dividen akan dibagikan pada 24 Mei 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Dari hasil RUPST kami, perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham Rp 208 miliar. Pembagian dividen tunai ini setara dengan Rp 260 per lembar sahamnya,“ kata Direktur Keuangan Delta Djakarta Alan D.V. Fernandez dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (25/4).
Berdasarkan laporan tahunan Delta Djakarta tahun 2017, pemegang saham mayoritas dipegang institusi asing dan pemerintah DKI Jakarta. Institusi asing memiliki saham sebesar 58,33% dengan jumlah saham 467 juta lembar.
Sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki saham sebesar 26,25% dengan jumlah 210 juta lembar saham. Dengan begitu, dividen yang diterima Pemprov DKI sekitar Rp 54,6 miliar.
Konpers RUPST Delta Djakarta (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers RUPST Delta Djakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Direktur Pemasaran Delta Djakarta Ronny Titiheruw mengatakan, selain membagikan dividen, perusahaan juga melaporkan penjualan bersih tahun 2017 sebesar Rp 777 miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 774 miliar (termasuk cukai). Lalu, laba bersih konsolidasi meningkat dari Rp 254 miliar tahun 2016 menjadi Rp 279 miliar tahun 2017 atau tumbuh 9,9%.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, perusahaan juga menargetkan pertumbuhan penjualan 5% dan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Thailand dan Vietnam. Tahun lalu, perusahaan juga telah melakukan ekspor ke Timor Leste.
“Coba terus meningkatkan penjualan kami di pasar eskpor,” katanya.
Selain itu, perseroan juga akan mengeluarkan merek minuman baru. Tapi Ronny enggan memberi tahu apa saja merek dan spesifikasinya.
Adapaun belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, perusahaan akan mengeluarkan dana sebesar Rp 30,5 miliar yang akan digunakan untuk investasi dan meningkatkan operasional.
“Barang mesin kami yang telah lama. Angka (capex) ini meningkat dibanding tahun lalu,” ujarnya.