Produsen Bir Anker Targetkan Pertumbuhan Penjualan 5,5% Tahun Ini

25 April 2018 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers RUPST Delta Djakarta (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers RUPST Delta Djakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mencatat, penurunan daya beli masyarakat pada tahun lalu mempengaruhi penjualan produk bir miliknya. Oleh karenanya pada tahun ini, perusahaan hanya menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 5%.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran DLTA, Ronny Titiheruw menyampaikan, target yang ditetapkan pada tahun ini disesuaikan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski perusahaan akan berusaha tumbuh di atas Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.
“Kalau ekonomi tumbuh 5-5,5%, kami juga minimal bisa sama. Tapi kami berusaha bisa tumbuh juga di atas GDP,” urainya saat menggelar konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (25/4).
Menurut Ronny, salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan di dalam negeri pada tahun ini adalah dengan melakukan penetrasi ke beberapa kawasan wisata. Selain itu, perusahaan juga membidik segmen pasar lain melalui event musik dan olahraga, termasuk Asian Games.
“Tentu Asian Games mendatangkan banyak wisatawan mancanegara mungkin bisa jadi kesempatan yang baik," ucapnya.
Ronny Titiheruw. (Foto:  Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ronny Titiheruw. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Dia mengungkapkan, tahun lalu merupakan tahun yang penuh tantangan, terutama di kuartal I. Selain daya beli masyarakat turun, peraturan pemerintah yang melarang penjualan minuman beralkohol di minimarket dan tingkat pengecer lainnya juga menjadi kendala.
ADVERTISEMENT
“Meski penjualan mulai meningkat di kuartal II, hal tersebut tidak mampu menutupi kekurangan penjualan yang terjadi di kuartal I,” kata Ronny.
Dia membeberkan, penjualan bersih perusahaan pada tahun 2017 sebesar Rp 777 miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 774 miliar. Sementara laba bersih konsolidasi pada tahun lalu sebesar Rp 279 miliar, naik 9,9% dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 254 miliar.