Produsen Indomie Raup Laba Rp 1,2 Triliun di Kuartal I 2018, Naik 11%

30 April 2018 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) (Foto: Facebook Aline Alibasha)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) (Foto: Facebook Aline Alibasha)
ADVERTISEMENT
Produsen mi instan dengan merek Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 11,1% pada kuartal I 2018 menjadi Rp 1,21 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,09 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama dan CEO ICBP Anthoni Salim menyampaikan, kinerja positif itu seiring dengan penjualan perseroan yang naik 4,5% menjadi Rp 9,88 triliun di kuartal I 2018 dibandingkan Rp 9,46 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
"Kami senang bahwa kami dapat mencatatkan pertumbuhan yang baik pada kuartal pertama ini, meskipun tingkat permintaan atas produk-produk fast moving consumer goods (FMCG) masih kurang menggembirakan. Namun demikian, kami tetap optimistis bahwa kondisi pasar akan membaik dalam beberapa kuartal ke depan, sehingga dapat meraih pertumbuhan berkelanjutan," kata dia dalam keterangannya, Senin (30/4).
Sementara itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebagai induk usaha membukukan laba bersih pada kuartal I 2018 sebesar Rp 1,19 triliun. Angka itu relatif stagnan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,18 triliun.
ADVERTISEMENT
"Di awal 2018, kondisi pasar masih tetap menantang. Harga CPO (Crude Palm Oil) mengalami tekanan dan tingkat permintaan konsumen juga belum menunjukkan pemulihan secara signifikan. Di tengah berbagai tantangan tersebut, kami senang bahwa core profit kami tetap bertumbuh secara sehat," kata Direktur Utama dan CEO Indofood Anthoni Salim.
Menu makanan warung Abang Adek. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menu makanan warung Abang Adek. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dia menilai, pada tiga bulan pertama di 2018 laba usaha relatif stabil di kisaran Rp 2,48 triliun. Sedangkan marjin laba usaha naik menjadi 14,1% dari 13,9%, sementara marjin laba bersih naik dari 6,6% menjadi 6,7%.
Anthoni menambahkan, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional naik 4,7% menjadi Rp 1,22 triliun dari Rp 1,16 triliun.
Sementara itu tercatat, penjualan konsolidasian perseroan turun 1,1% menjadi Rp 17,63 triliun pada kuartal pertama 2018 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 17,83 triliun.
ADVERTISEMENT
Ia memaparkan, kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek (Consumer Brand Product/CBP) memberikan kontribusi sebesar 54%, Bogasari 22%, agribisnis 15%, dan distribusi sebesar 9%.