Produsen Popok Huggies Mengalami Kebangkrutan

24 Januari 2018 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Popok Huggies (Foto: Dok. huggies.com)
zoom-in-whitePerbesar
Popok Huggies (Foto: Dok. huggies.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan produsen popok bayi Huggies, Kimberly-Clark (KMB), mengalami kebangkrutan. KMB harus memulangkan 5.500 pegawainya dan menutup sejumlah pabrik.
ADVERTISEMENT
Kimberly-Clark, perusahaan yang juga membuat produk tisu Kleenex itu sedang mengalami masa sulit dalam penjualannya. KMB pun mau tak mau memangkas hingga 13 persen pegawai, serta menutup atau menjual sekitar 10 pabriknya.
Tidak hanya itu, KMB juga berencana untuk menghapus merek dengan kinerja rendah. Akan tetapi, merek tersebut masih menjadi rahasia.
Terkait hal ini, CEO KMB Thomas J. Falk menyebut perampingan perusahaan yang terjadi merupakan restrukturasi terbesar sejak 2003.
"Saya akan membuat KMB lebih ramping, kuat dan cepat," ucapnya, dilansir CNN, Rabu (24/1).
Falk berharap dengan perubahan yang dilakukan, KMB dapat menghemat USD 500 juta hingga USD 550 juta per tahun sebelum 2021.
Akan tetapi analis Wells Fargo, Bonnie Herzog, tidak terlalu yakin dengan langkah KMB ini. Menurut Herzog, KMB hanya akan terus mengecewakan. Namun, ia menyebut KMB masih berada di posisi aman untuk jangka panjang karena menjual produk yang bervariasi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut analis dari Renaissance Macro Research, April Scee, penyebab kebangkrutan KMB yakni munculnya perusahaan rival yang merebut kostumer KMB di pasar China.
"Seperti Procter & Gamble (PG) yang menjual popok premium dan mampu memikat beberapa konsumen KMB. Tekanan mata uang juga memaksa KMB menaikkan harga lebih besar dibandingkan pesaing lokal," jelas Scee.
Ia menambahkan, Amazon (AMZN) dan pesaing lainnya turut menjadi faktor kebangkrutan KMB. Sebab, konsumen lebih memilih produk alternatif dengan harga miring.
Tingkat kelahiran yang rendah di Amerika Serikat dan Korea Selatan juga menyebabkan menurunnya pembeli popok Huggies.
Di Amerika Utara sendiri, KMB dilaporkan mengalami penurunan penjualan produk tisu sebesar 4 persen pada kuartal terakhir dan produk konsumen hingga 2 persen pada 2017.
ADVERTISEMENT