Profil Pengusaha Muda yang Bertemu Jokowi, Bukan Pebisnis Sembarangan

27 Agustus 2018 19:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan puluhan pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta. Forum serupa ini, sebelumnya dilakukan Jokowi pada 27 Juli 2018 lalu di Istana Bogor. Berbeda dengan kali itu yang banyak dihadiri pengusaha senior, kali ini yang datang umumnya pengusaha-pengusaha muda.
ADVERTISEMENT
"Ini atas permintaan Presiden langsung untuk bertemu. Beliau menghubungi saya meminta mengundang. Ini anak-anak generasi kedua konglomerat Indonesia," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, Senin (27/8).
Para pengusaha muda yang betermu Presiden, umumnya memang membawa nama bendera kelompok usaha besar di Indonesia, yang telah dirintis oleh ayah atau bahkan kakek mereka. Siapa saja pengusaha yang hadir dan seperti apa latar belakang bisnisnya? Berikut sebagian di antaranya:
Rosan P. Roeslani, 50 Tahun (Recapital/Ketua Umum Kadin Indonesia)
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana, Senin (27/8/2018). (Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana, Senin (27/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Berbeda dengan ayahnya yang seorang dokter, Rosan memilih jadi pengusaha. Pendiri Recapital ini meraih gelar MBA dari Antwerpen European University, Belgia. Bisnisnya sendiri bermula dari merestrukturisasi perusahaan-perusahaan bermasalah, untuk kemudian dikelola atau dijual. Rosan banyak bermitra dengan Bakrie dan Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Anindya N. Bakrie, 44 Tahun (Bakrie Group/Waketum Kadin) Anak tertua dari Aburizal Bakrie ini, merupakan generasi ketiga atau cucu dari Ahmad Bakrie yang merupakan pendiri Grup Bakrie. Sebelum mengelola bisnis keluarga, peraih MBA dari Standford Graduate School of Business ini sempat bekerja sebagai analis keuangan di Solomon Brithers Inc, New York. Kini Anindya Bakrie menjabat sebagai Komisaris Utama di Bakrie & Brothers, yang mengelola berbagai bidang usaha.
Garibaldi Thohir, 53 Tahun (Adaro/Waketum Kadin) Dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara terpadu, yang menguasai bisnisnya dari hulu ke hilir. Lulusan Northtrop University, Amerika Serikat ini, mendirikan perusahaan bisnisnya dengan bendera Adaro, bersama Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno, dan TP Rachmat. Adaro kini juga telah mengakuisisi tambang batu bara Rio Tinto di Australia. Bisnis Adaro juga mencakup pembangkit tenaga listrik.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Muki Hamami, 54 Tahun (Trakindo Utama) Memiliki nama asli Rachmat Mulyana Hamami. Anak ke-3 dari pendiri Trakindo Utama, Ahmad Hadiat Kismet Hamami yang akrab disapa Pak Met. Muki sekolah di Inggris sejak SMA hingga kuliah di University of Brighton, Sussex, Inggris. Lulus dari situ, dia bekerja di industri perbankan Inggris di Barclay’s Bank, Standard Chartered Bank, dan kemudian beralih ke dealer Caterpillar di Inggris dan Kanada. Sepulangnya dari Inggris, dia langsung berkecimpung mengelola bisnis keluarga yang didirikan ayahnya, dan memimpin holding perusahaan PT Tiara Marga Trakindo sebagai Direktur Utama.
ADVERTISEMENT
Martin Hartono (Grup Djarum)
Martin Hartono dari Group Djarum. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Martin Hartono dari Group Djarum. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Anak kedua dari pendiri Grup Djarum, Robert Budi Hartono. Di perusahaan yang didirikan ayahnya, Martin pernah menjabat Direktur Teknologi Bisnis, hingga pada 2010 dia mendirikan GDP Venture dan menjabat sebagai CEO-nya. Perusahaan modal ventura yang didirikannya itu berfokus pada komunitas digital, media, e-commerce, dan solusi teknologi. Meraih gelar sarjana ekonomi dari University of California San Diego dan MBA dari Claremont Graduate University, Martin juga banyak memfasilitasi inkubasi bisnis rintisan.
Anthony Pradiptya (Plug and play) Meraih gelar master dari Australia, kembali ke Indonesia dan berkiprah di perusahaan private equity. Kaya pengalaman di bisnis pembangkit listrik, tambang batu bara, dan konstruksi. CEO Gan Kapital sejak 2011. Gan Kapital bersama perusahaan teknologi Plug and Play, kemudian menjalankan program akselerator bagi perusahaan rintisan (startup) di Indonesia, dengan fokus pada bidang Mobile dan Fintech, yang juga akan dilengkapi dengan platform inovasi korporasi.
ADVERTISEMENT
Axton Salim, 39 Tahun (Salim Group) Anak dari Anthoni Salim dan merupakan generasi ketiga penerus kerajaan bisnis Salim Group yang didirikan Liem Sioe Liong, merupakan salah seorang Direktur dan Chief Marketing Officer (CMO) di Indofood. Pada Juli 2017 lalu dia mendirikan Block71, sebuah perusahaan rintisan (startup) digital. Block71 ini juga dikelola melalui kerja sama dengan National University of Singapore (NUS) Enterprise. Sebelum di Jakarta, Block71 sudah lebih dulu didirikan di San Fransisco dan Singapura. Axton juga mengelola Popbox Asia Services di Singapura, yang berfokus pada bisnis penyewaan loker untuk pengiriman, penerimaan, dan pengembalian barang.
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana, Senin (27/8/2018). (Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana, Senin (27/8/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Michael Soeryadjaya, 32 Tahun (Saratoga Investama Sedaya) Merupakan generasi ketiga atau cucu pendiri Astra, William Soeryadjaya. Selepas berkuliah dari Pepperdine University pada 2008, Michael langsung berkiprah di perusahaan keluarganya. Kini dia menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Saratoga Investama Sedaya, perusahaan investasi yang didirikan ayahnya, Edwin Soeryadjaya, bersama Sandiaga Uno. Selain di perusahaan investasi ini, Michael juga menjabat direksi dan komisaris di bisnis-bisnis lainnya.
ADVERTISEMENT
Michael Widjaja, 34 Tahun (Sinarmas Group) Michael Widjaja adalah salah seorang generasi ketiga atau cucu dari pendiri Sinarmas Group, Eka Tjipta Widjaja. Lulusan dari University of Southern California di Los Angeles ini merupakan anak ketiga dari Muktar Widjaja. Di bisnis keluarganya, Michael banyak berkecimpung di bisnis properti Grup Sinarmas, saat ini menjabat sebagai Group CEO PT Sinar Mas Land. Usia 34 tahun
Budi Susanto (Alfamart) Anak dari Djoko Susanto, pendiri perusahaan ritel Alfamart. Tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan USD 1,6 miliar.
Arini Sarraswati Subianto, 48 Tahun (Persada Capital Investama)
Arini Subianto, wanita terkaya di Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arini Subianto, wanita terkaya di Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Meneruskan bisnis ayahnya, Benny Subianto, dengan memimpin PT Persada Capital Investama. Benny merintis karier di Astra, mulai dari posisi sales hingga dipercaya oleh pendiri Astra, william Soeryadjaya, untuk mengembangkan bisnis ke sektor lain. Selepas dari Astra itulah, Benny mendirikan perusahaan sendiri yakni perusahaan investasi PT Persada Capital Investama. Bisnis yang dimasuki Persada cukup beragam, seperti pertambangan, properti, perkebunan, konstruksi, dan bisnis lainnya. Pada 2017 lalu, Majalah Forbes menahbiskannya menjadi perempuan terkaya di Indonesia dengan total kekayaan Rp 11 triliun.
ADVERTISEMENT
Arif Patrick Rachmat, 43 Tahun (Triputra Agro Persada) Anak dari Theodore Permadi Rachmat, kini mengelola bisnis yang didirikan ayahnya yakni Grup Triputra. TP Rachmat sendiri pernah berkarir di Astra, mulai dari tenaga penjualan alat-alat berat hingga mencapai pucuk pimpinan perusahaan itu, hingga akhirnya menjadi pengusaha yang berdiri sendiri. Sedang Arif yang memegang gelar master dari Cornell University, New York, AS ini, sekarang menjabat CEO di Triputra Agro Persada. Bisnis Triputra sendiri meliputi bidang perkebunan, manufaktur, jasa perdagangan, serta pertambangan.
Arif Suherman (Cineplex) Anak dari Benny Suherman, pendiri Grup 21 Cineplex.
Richard Halim Kusuma, 39 Tahun (Agung Sedayu Group) Anak dari Sugianto Kusuma yang dikenal dengan Aguan, pendiri Agung Sedayu Group. Selain di perusahaan properti itu, Richard juga duduk di puncak manajemen sebagai komisaris atau direksi dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Erajaya Swasembada Tbk, dan PT Star Mobile Group. Richard yang merupakan lulusan dari Northeastern University, Boston, Massachusetts ini, juga pernah menjadi Direktur di PT KIA Mobil Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pandu Patria Sjahrir, 39 Tahun (Toba Bara) Anak pertama dari ekonom Sjahrir ini lahir Boston, Amerika Serikat. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur PT Toba Bara Sejahtera Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, pertambangan, dan kelistrikan. Pandu meraih gelar sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat. Sebelumnya, dia pernah berkarir sebagai analis di Matlin & Patterson dan juga di Lehman Brothers.
Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
John Riady, 33 Tahun (Lippo Group) Merupakan generasi ketiga atau cucu dari pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady. John yang merupakan anak kedua James Riady ini, menjabat sebagai salah seorang Direktur Lippo Group, perusahaan investasi yang dikendalikan Keluarga Riady. John memegang gelar doktor hukum dari Columbia University dan juga MBA dari Wharton School of Business. John banyak berkecimpung di bisnis ritel (PT Matahari Putra Prima Tbk), rumah sakit (Siloam Hospital), juga bisnis media (Berita Satu Holdings), dan modal ventura (Venturra Capital).
ADVERTISEMENT
Alvin Sariaatmadja, 35 Tahun (Emtek) Anak dari pemilik bisnis media dan hiburan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek), Eddy Kusnadi Sariatmadja. Alvin yang menjabat Presiden Direktur Emtek, merupakan lulusan University of New South Wales, dengan konsentrasi bidang keuangan dan hukum. Alvin juga menjabat Direktur PT Indosiar Karya Media (Indosiar) dan Direktur PT Surya Citra Televisi (SCTV).
Anderson Tanoto, 29 Tahun (Royal Golden Eagle) Anak bungsu dari pendiri kelompok bisnis Royal Golden Eagle (RGE), yakni Sukanto Tanoto. Bersama dua kakak perempuannya, yakni Imelda Tanoto dan Belinda Tanoto, mereka kita masuk ke jajaran Direksi RGE. Anderson merupakan sarjana ekonomi dari University of Pennsylvania, Wharton School. Bisnis RGE sendiri meliputi bidang perkebunan, kelapa sawit, industri pulp dan kertas.
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
26 Pengusaha Muda Terkemuka Indonesia di Istana (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Yaser Raimi Arifin Panigoro, 40 Tahun (Medco Group) Anak dari pendiri Medco Group, Arifin Panigoro ini merupakan lulusan Loyola Marymount University, Los Angeles, Amerika Serikat. Yaser saat ini duduk sebagai Komisaris di PT Medco Energi serta di sejumlah anak perusahaan lain dari Medco Group.
ADVERTISEMENT
Jonathan Tahir (Mayapada) Anak dari pendiri Grup Mayapada, Dato’ Sri Tahir ini, sudah terjun mengelola bisnis keluarga sejak berusia 22 tahun. Jonathan merupakan sarjana ekonomi bisnis dari National University of Singapore. Saat ini dia menjabat sebagai Executive Chairman di MYPD Ltd, Deputy Chairman di Mayapada Group, dan Chairman di Mayapada Hospital.
Kukrit Suryo Wicaksono, 43 Tahun (Ketua umum Kadin Jawa Tengah) Anak dari Budi Santoso, yang merupakan pendiri koran Suara Merdeka. Selain mengelola bisnis media yang didirikan ayahnya, Kukrit juga merintis bisnisnya sendiri yaitu Masscom Graphy dan Hotel Oak Tree Resort.
Gandi Sulistiyanto Soeherman (Sinarmas) Meski bukan merupakan keluarga pendiri Sinarmas Group, Eka Tjipta Widjaja, namun Gandi lama berkiprah di kelompok bisnis itu, hingga terakhir menjabat sebagai Managing Director. Karir mantan karyawan Astra di Sinarmas dimulai pada 1992. Sebagai sales mobil produk Astra, Gandi kenal baik dengan Indra Widjaja, salah seorang anak Eka Tjipta Widjaja. Dari situlah dia masuk ke bisnis Sinarmas mulai dari asuransi, kemudian beralih ke perbankan, hingga akhirnya masuk ke holding.
ADVERTISEMENT