Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tahap I Masih 25 Persen

13 Mei 2019 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, terus berlangsung. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo, mengatakan bahwa pembangunan tahap I atau Car Terminal saat ini baru mencapai 25 persen.
ADVERTISEMENT
“Kawan-kawan sedang berusaha supaya Car Terminal bisa selesai. Harapannya bisa di-trial supaya bisa beroperasi. Untuk progres pengerjaan pelabuhan sudah 25 persen,” ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (10/5).
Ia menerangkan, pembangunan tahap I Pelabuhan Patimban ditargetkan bakal rampung pada Desember 2019 ini. Untuk mencapai itu, pihaknya tak menafikan adanya kendala-kendala, termasuk pembebasan lahan.
“Jadi di sana masih kita perlu tanah di back up area. Meskipun di laut pelabuhannya. Tapi kita perlu juga. Kita smooth-kan lah,” terang dia.
Agus menambahkan, untuk akses jalan yang telah dibebaskan kini sudah ada sekitar 24 meter. Sedangkan, untuk tambahan 30 meter lahan untuk akses jalan sedang menunggu pembayaran.
Tak hanya jalan, nantinya pelabuhan yang digadang-gadang sebagai mega proyek berskala internasional itu akan memiliki terminal seluas 420 meter x 300 meter (13 hektare) dari luas keseluruhan terminal 4.320 meter.
ADVERTISEMENT
Sementara menyoal pembiayaan, kata Agus, pihaknya masih terus mengupayakan. Japan International Cooperation Agency (JICA) memberi utang sekitar Rp 14,19 triliun untuk proyek Pelabuhan Patimban.
“Banyak hal yang kita bicarakan dengan Jepang. Perlu waktu lah,” ucap dia.
Kemudian, Kemenhub juga sedang mempersiapkan penentuan operator Pelabuhan Patimban. Beberapa perusahaan yang dikabarkan berminat mengelola Pelabuhan Patimban, di antaranya PT Pelindo II dan Astra Infra.
"Belum (ditentukan), kita siapkan dokumen lelang untuk operator. Skemanya mesti apakah KPBU atau KSP belum kita siapkan," pungkas dia.