news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II Disuntik Modal Rp 11,3 Triliun

31 Juli 2018 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7). (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7). (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) melakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi untuk proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Tol Layang Jakarta-Cikampek II sepanjang 38,6 kilometer (km) yang akan dibangun di ruas tol eksisting. Dalam kesepakatan ini, PT JJC mendapat kucuran kredit Rp 11,3 triliun dari 16 bank dan nonbank.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT JJC Djoko Djiwono mengatakan, skema pembiayaan proyek ini sebesar 70 persen didanai oleh perbankan dan 30 persen melalui ekuitas perseroan. Secara total, investasi pembangunan jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II oleh PT JJC yakni Rp 16,8 triliun.
"Kami sangat menghargai bank konvensional maupun yang (bank) syariah atas partisipasinya," ucapnya saat konferensi pers di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (31/7).
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
Dalam kesepakatan ini, pembiayaan yang dilakukan menggunakan skema contractor financing. "Menggunakan pola kontraktor lebih dahulu (pembangunan dahulu baru dibiayai)," imbuhnya.
Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang berada di ruas tol Jakarta-Cikampek terlebih saat mudik lebaran. Djoko berharap, dengan adanya kesepakatan ini, maka pembanggunan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated II berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
"Semoga pelaksanaan investasi ini berjalan dengan baik sehingga proyek dapat diselesaikan bersama. Demi kemajuan kita bersama dan perekonomian Indonesia," kata dia.
Dalam pembiayaan sindikasi ini terdapat 16 bank (konvensional dan syariah) dan nonbank yaitu Bank Mandiri, BCA, Sarana Multi Infrastruktur, Unit Sarana Multi Infrastruktur Syariah, Bank BNI, Bank CIMB Niaga, Bank BRI, Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga, Unit Usaha Syariah Bank Maybank Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank DKI, Bank Jabar, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Indonesia Infrastruktur Finance, Bank BCA Syariah.