Proyek Tol Layang Yogyakarta-Solo dan Bandara Soetta Akan Gunakan Baja

16 Oktober 2018 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana mengganti bahan bangunan tol dari semula beton menjadi baja. Rencananya, kebijakan tersebut akan diterapkan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan penggunaan baja sebagai bahan bangunan untuk sementara ini akan diterapkan di Tol Yogyakarta-Solo Elevated, dan tol baru penghubung Bandara Soekarno-Hatta.
“Kami akan arahkan tol yang elevated atau layang ke situ, memanfaatkan baja,” katanya saat ditemui di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (16/10).
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
Dia mengungkapkan, penggunaan baja akan menghemat biaya pembangunan dibandingkan beton karena harganya yang lebih murah. Selain itu, pengerjaan juga lebih cepat karena baja lebih ringan dibanding beton.
“Jadi lebih cepat dan lebih bisa dibentuk, mau dibentuk kaya apa baja lebiih fleksibel. Lebih cepat, murah, dan ramping,” papar Basuki.
Namun demikian, menurut dia, pihaknya masih akan berkomunikasi dengan produsen semen untuk mengalihkan beton ke baja. Sebab beton menyerap banyak semen dalam negeri, sehingga akan berpengaruh ke industri semen.
ADVERTISEMENT
“Ada industri semen yang harus kami ajak bicata juga. Tapi kalau pakai baja itu (biaya produksinya) ada 30 persen dia (kontraktor) turun,” ucapnya.