PT Pos Diisukan Kesulitan Keuangan, Kementerian BUMN Angkat Bicara

22 Juli 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Distribusi barang-barang kiriman PT Pos Indonesia Foto: Ardhana Pragota/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Distribusi barang-barang kiriman PT Pos Indonesia Foto: Ardhana Pragota/kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial diramaikan oleh kabar tak sedap soal kondisi BUMN logistik PT Pos Indonesia. Salah satu BUMN tertua itu dikabarkan kesulitan keuangan, hingga harus meminjam uang ke bank untuk membayar gaji pegawainya.
ADVERTISEMENT
Terkait isu ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan sampai saat ini PT Pos Indonesia (Persero) sebagai BUMN yang sehat. Bahkan mengutip pernyataan tertulis Kementerian BUMN, perusahaan itu terus melakukan transformasi yang meliputi semua aspek baik bisnis, anak usaha, SDM dan keuangan.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengungkapkan Kementerian BUMN terus mendorong upaya-upaya yang dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) dalam mentransformasikan usaha mengikuti perubahan lingkungan usaha yang cepat.
“Kami memastikan bahwa Pos Indonesia masih terus berkarya, hak-hak karyawan dipenuhi. Pos Indonesia adalah perusahaan yang sehat dan melakukan transformasi untuk menjadi BUMN yang lebih kuat dan terus melayani masyarakat hingga ke seluruh pelosok Tanah Air,” ungkap Fajar Harry, Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN juga mengawasi dengan seksama perkembangan PT Pos Indonesia agar tetap berkarya dan menjalankan fungsinya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, pihaknya tak meminjam uang bank untuk membayar gaji karyawan.
Ia menjelaskan, peminjaman uang dari perbankan yang dilakukan PT Pos adalah untuk modal operasional sebagaimana perusahaan pada umumnya.
“Bahwa kami pinjam uang dari bank benar. Tapi bukan untuk urusan membayar gaji lah,” ujar Gilarsi kepada kumparan, Senin (22/7).
Ia lantas menceritakan kondisi PT Pos Indonesia saat ini, memang tak dipungkiri tengah menghadapi tantangan dalam pembiayaan operasional. Penugasan pemerintah yang membebani PT Pos, sebab subsidi yang diberikan tak mencukupi.