PT Timah Bakal Fokus Garap Proyek Logam Tanah Jarang

4 Juni 2018 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Holding BUMN Tambang (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Holding BUMN Tambang (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Timah (Persero) Tbk (TINS) terus mengupayakan pengembangan bisnis pertimahan dan mineral lainnya, salah satunya adalah proyek Logam Tanah Jarang atau biasa disebut Rare Earth Element (REE).
ADVERTISEMENT
Logam Tanah Jarang merupakan mineral turunan yang berasal dari proses penambangan bijih timah, dan memiliki manfaat yang luar biasa.
Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bisnis tersebut memiliki potensi yang sangat besar. REE tersebut menghasilkan komponen berupa Praseodymium, Neodymium, Cerium, dan Lanthanum.
“Ini harganya sangat mahal. Praseodymium itu harganya mencapai USD 68.000 per metrik ton. Hanya diproduksi di China. Logam Tanah Jarang ini paling gampang ditemukan di smartphone,” ujar Budi, di Jakarta, Senin (4/6).
Menurutnya, dengan REE tersebut kini teknologi di smartphone semakin canggih. Speaker yang ada di smartphone setara dengan speaker tempo dulu yang secara fisik berkali lipat lebih besar.
Namun kini dengan adanya Logam Tanah Jarang, beberapa komponen dalam smartphone bahkan dalam mobil tidak perlu lagi membutuhkan motor (penggerak) dalam ukuran yang besar.
ADVERTISEMENT
“Kok bisa? Itu harus pakai Logam Tanah Jarang. Karena dia bisa miniaturisasi. Itulah kenapa harganya tinggi,” tutupnya.