PTDI Kirim Ratusan Teknisi ke Korsel untuk Belajar Bikin Jet Tempur

12 September 2018 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ragam jenis pesawat milik PT Dirgantara Indonesia di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PTDI, Bandung. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ragam jenis pesawat milik PT Dirgantara Indonesia di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PTDI, Bandung. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ratusan ahli teknik dari BUMN industri pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dikirim ke Korea Selatan untuk menyelesaikan sejumlah proyek pengadaan pesawat milik PTDI.
ADVERTISEMENT
Melalui kerja sama proyek jet tempur Indonesia dan Korea Selatan, Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, kapabilitas para teknisi bisa ditingkatkan.
“Ini bagus selain kita bisa mendapat order dari mereka, kita juga dapat pemanfaatan berupa peningkatan kualitas SDM,” katanya saat ditemui di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PT DI di Bandung, Rabu (12/9).
Dirut PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro (Foto: Ema Fitriyani)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro (Foto: Ema Fitriyani)
Para teknisi ini, diketahui ikut dalam semua pengerjaan desain komponen pesawat. Sudah dua tahun belakangan program ini berjalan. Sekitar 200 teknisi PTDI sudah dikirim ke Korsel hingga hanya menyisakan sebanyak 28 teknisi saja di Korsel saat ini.
“Sudah dua tahun ini kita kirim teknisi. Kemarin ratusan, lalu proyeknya selesai, akhirnya kembali ke sini. Sisa teknisi kita yang masih ada di sana sekitar 28 orang,” katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Elfien menambahkan, pendanaan program ini ditanggung oleh kedua belah pihak dengan sebanyak 20 persen menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia dan sebesar 80 persen menjadi tanggung jawab Korsel.
“Dananya sekitar USD 7,8 miliar hingga tahun 2025 mendatang. Teknisi kita akan dapat sertifikasi di sana,” tutupnya.
Indonesia dan Korsel bekerja sama mengembangkan pesawat jet tempur bernama KF-X/IF-X. Ada tiga fase pembuatan KF-X/IF-X, yaitu pengembangan teknologi atau pengembangan konsep (technology development), pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe (engineering manufacturing development), dan terakhir proses produksi massal.
Direncanakan, pada 2020 pesawat tempur tersebut sudah bisa diproduksi, dan pada 2025 diharapkan sudah bisa beroperasi.