Punya 500 Juta Pengguna, Perusahaan Aplikasi TikTok Bernilai Rp 300 T

21 Oktober 2018 11:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi Tik Tok. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi Tik Tok. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aplikasi Tik Tok mencuri perhatian di Indonesia. Aplikasi media sosial asal China ini bahkan melahirkan artis baru seperti Bowo Alpenliebe. Bermodal aplikasi ini, Bowo menjadi perbincangan di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, pengguna aplikasi Tik Tok tersebar di seluruh dunia. Ditulis CNN, Minggu (21/10), pengguna aplikasi Tik Tok sudah mencapai 500 juta orang, di mana 40 persennya berada di luar China.
Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi yang bermarkas di Beijing, ByteDance. Kepopuleran Tin Tok ini dinilai bisa bersaing dengan aplikasi media sosial besutan Facebook, yakni Instagram.
"Media sosial menjadi aplikasi paling banyak diunduh. Tiga dari 10 aplikasi yang paling banyak diunduh merupakan aplikasi media sosial. ByteDance memiliki 2 dari 3 aplikasi paling laris tersebut. Aplikasi media sosial lainnya adalah Instagram yang dimiliki oleh Facebook," ungkap Sensor Tower seperti ditulis CNN.
Kini, ByteDance memiliki nilai perusahaan (valuasi) sekitar USD 20 miliar atau setara Rp 300 triliun pada akhir 2017. CNN menyebut valuasi induk dari Tik Tok tersebut bisa melonjak pascapembicaraan antara Bytedance dan Softbank, perusahaan pembiayaan asal Jepang. Nilainya ditaksir bisa mencapai USD 75 miliar.
ADVERTISEMENT
"Baik ByteDance dan Softbank menolak berkomentar terkait rumor ini," lanjut CNN.
Aplikasi Tik Tok. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Tik Tok. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ByteDance Go Global Sejak 2015
Induk perusahaan Tik Tok memanfaatkan teknologi machine learning dan algoritma untuk memetakan kesukaan orang dan kemudian memberikan apa yang mereka suka.
Produk internasional pertama diluncurkan pada 2015, bernama Top Buzz. Ini merupakan aplikasi berita dalam Bahasa Inggris.
Dua tahun kemudian, ByteDance membeli perusahaan aplikasi video asal Los Angeles, Flipagram senilai USD 800 juta. Perusahaan ini kemudian merilis Tik Tok atau aplikasi sejenis yang dikeluarkan ByteDance di China (Douyin). Dalam waktu kurang dari satu tahun, aplikasi Tik Tok menarik jutaan peminat dari Asia, Eropa hingga Amerika Utara dan Selatan.
ByeteDance menyebut pengguna aktif bulanan Tik Tok dan Douyin mencapai 500 juta orang. Angka ini melampaui pengguna Twitter atau setara setengah dari pengguna Instagram. Baik Twitter dan Instagram kini masih diblokir di China.
ADVERTISEMENT