Punya Tanah 37 Hektare, Koperasi Mau Bangun Rumah untuk Pekerja

11 Juli 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
ADVERTISEMENT
Memiliki rumah sendiri masih jadi dambaan bagi jutaan pekerja di Indonesia. Gaji pas-pasan, membuat mereka sulit memenuhi harga rumah yang semakin mahal. Untuk itu, Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) akan membangun rumah bagi para pekerja.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Inkopkar, Fadel Muhammad mengatakan, Inkopkar ingin berpartisipasi membantu Program Satu Juta Rumah setiap tahun yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Yaitu dengan menyediakan rumah yang harganya terjangkau bagi pekerja.
"Target pemerintah lima juta rumah dalam lima tahun. Nah bagaimana kita mengambil peran di situ. Sampai saat ini kita memiliki tanah di Jawa Timur sekitar 24 hektare dan di DKI Jakarta ada 13 hektare. Rencananya, kami akan membangun rumah bagi pekerja di sana," ujar dia.
Selain menyediakan perumahan, katanya, Inkopkar juga berencana menyediakan bahan baku kebutuhan pokok yang terjangkau pekerja. Karena menurut Fadel, pemenuhan kebutuhan rumah dan bahan pokok sehari-hari menjadi penentu kesejahteraan pekerja.
"Kita hanya bisa mengangkat kesejahteraan kalau kita bisa menyediakan kebutuhan pekerja yang terjangkau. Kita berjuang bagaimana mendapatkan barang dengan harga yang murah," ungkap Fadel.
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok. BTN)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok. BTN)
Inkopkar adalah organisasi induk dari Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) yang ada di 23 provinsi di Indonesia. Saat ini ada sekitar 20 juta anggota koperasi karyawan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mendukung ide Inkopkar untuk menyediakan rumah dan kebutuhan pokok yang terjangkau bagi pekerja anggota koperasi karyawan.
"Tentu ini menjadi suatu berita baik agar pekerja-pekerja juga mendapat kemudahan dalam memperoleh rumah, karena ketersediaan tanah terbatas dan harga rumah yang mahal," kata dia dalam pernyataan pers yang dikutip Antara.
Hanif mengatakan akan mengoordinasikan ide Inkopkar tersebut dengan BPJS Ketenagakerjaan, mengingat BPJS Ketenagakerjaan juga memiliki program penyediaan rumah bagi pekerja.
"Tapi memang perlu ada koordinasi antara Inkopkar ini dengan BPJS Ketenagakerjaan yang juga memiliki program penyediaan rumah bagi pekerja sehingga bisa terjalin harmonisasi di antara keduanya," kata dia.