news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PUPR Akan Bangun Hunian Sementara bagi Warga Petobo dan Balaroa Palu

6 Oktober 2018 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun hunian sementara bagi pemilik ribuan rumah yang hancur di Balaroa dan Petobo akibat likuifaksi atau pencairan tanah pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, hunian sementara harus dibangun karena rumah yang hancur tidak bisa dibangun kembali. Solusi pemerintah untuk pemilik ribuan rumah di Balaroa dan Petobo itu adalah dengan relokasi.
“Relokasi perlu dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang. Oleh karenanya pemerintah akan membangun hunian sementara yang ditargetkan rampung dalam 2 bulan,” katanya sesuai keterangan tertulis, Sabtu (6/10).
Dia menambahkan, nantinya lokasi rumah pengganti masih akan didiskusikan dengan BMKG, Badan Geologi Kementerian ESDM, dan para pakar lain untuk mengetahui sisi keamanan terkait kemungkinan terjadinya gempa di masa depan.
Menurut Basuki, penanganan rumah rusak di Nusa Tenggara Barat (NTB) berbeda dengan Sulawesi Tengah. Sebab penanganan gempa di NTB tidak ada relokasi, hanya rekonstruksi sehingga tidak perlu dibangun hunian sementara.
Gerak Cepat Kementerian PUPR Bantu Gempa Sulawesi Tengah. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Gerak Cepat Kementerian PUPR Bantu Gempa Sulawesi Tengah. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga menjelaskan dalam masa tanggap darurat, pihaknya fokus terhadap empat tugas, yaitu evakuasi korban bencana, penyediaan air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing bangunan, dan penyelesaian masalah konektivitas.
ADVERTISEMENT
"Untuk konektivitas saat ini jalan jalan sudah mulai terbuka dari mulai lintas barat, lintas tengah, lintas timur, dan perbaikan dua jembatan di jalan nasional. Dengan terbukanya konektivitas, bantuan logistik sudah mulai lancar," ujarnya.
Danis menambahkan dalam menyediakan air bersih dan sanitasi bagi pengungsi yang tinggal di tenda darurat, Kementerian PUPR telah menyediakan 22 hidran umum berkapasitas masing-masing 2.000 liter yang tersebar di 18 titik.