PUPR Bangun 5 Bendungan di Jawa Barat Tahun Ini

16 Januari 2018 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan Karian di Lebak (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan Karian di Lebak (Foto: Biro Setpres)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini membangun 5 bendungan di Jawa Barat, baik pembangunan lanjutan maupun pembangunan baru. Adapun 5 bendungan itu ialah Bendungan Ciawi, Sukamahi, Kuningan, Leuwikeris, dan Cipanas.
ADVERTISEMENT
Dari 5 bendungan tersebut, 2 di antaranya masih menyelesaikan pembebasan lahan, yakni Bendungan Leuwikeris yang pembebasan lahannya mencapai 48,77%, dan Bendungan Kuningan yang mencapai 84,46%.
“Pembangunan bendungan akan meningkatkan kapasitas tampungan air sehingga kontinuitas suplai air ke sawah terjaga,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (16/1).
Berdasarkan data Kementerian PUPR, Bendungan Leuwikeris yang terletak di Kabupaten Ciamis itu memiliki kapasitas tampung 81,44 juta m3. Bendungan tersebut nantinya akan memiliki jaringan irigasi seluas 4.616 hektare dan sumber air baku berkapasitas 8.450 liter/detik untuk warga Ciamis, Banjar, dan Tasikmalaya.
Proyek bendungan dan irigasi (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek bendungan dan irigasi (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Selain itu, Bendungan Leuwikeris diyakini dapat memberikan manfaat mereduksi banjir sebesar 450 m3, dan memproduksi listrik tenaga air sebesar 2 Megawatt (MW). Rencananya, pembangunan bendungan tersebut selesai di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Adapun kontrak kerja pembangunan bendungan ini terbagi menjadi dua paket. Untuk paket pertama dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) KSO dengan nilai proyek Rp 867 miliar, sementara paket kedua dikerjakan oleh PT Hutama Karya senilai Rp 385,46 miliar.
Sedangkan Bendungan Kuningan yang terletak di Kabupaten Kuningan memiliki volume tampung total sebesar 25,955 juta m3. Air dari bendungan tersebut, rencananya akan digunakan untuk Daerah Irigasi (DI) Cileuweung seluas 1.000 hektar, dan DI Jangkelok seluas 2.000 hektar.
Selain itu, bendungan tersebut juga diyakini dapat mengendalikan banjir, menyediakan sumber air baku sebesar 300 liter/detik, dan energi listrik tenaga air sebesar 535 kWh. Sesuai rencana, pembangunan bendungan ini ditargetkan selesai di akhir 2018. Sementara pengisian air bendungan (impounding) akan dilakukan di awal 2019.
ADVERTISEMENT
Adapun pembangunan bendungan ini memakan anggaran sebesar Rp 727,9 miliar yang digunakan untuk konstruksi, supervisi konstruksi, dan pengadaan lahan. Pengerjaan bendungan ini sendiri dilakukan oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Brantas Abipraya KSO.