PUPR Percepat Bangun Jalan dan Fasilitas Air Bersih di Palu

2 Oktober 2018 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi di Kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: Dok. ACT)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: Dok. ACT)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat empat program jangka pendek untuk membantu korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarief Burhanuddin, menyebutkan, empat program jangka pendek itu adalah evakuasi, aksesibilitas, dan penyediaan air bersih.
ADVERTISEMENT
Untuk evakuasi, sangat perlu dilalukan karena ada beberapa daerah yang mayatnya belum diangkat seperti di Palu, Donggala, dan Bala Roa, dan sebagian Sigi. Syarief mengatakan alat berat menjadi tumpuan pemerintah untuk mengevakuasi puing-puing bangunan yang hancur.
Di sana, dia menuturkan sudah ada beberapa alat berat dari beberapa kontraktor seperti Adhi Karya, Bumi Karsa, dan beberapa kontraktor lokal. Karena itu, dia meminta agar pembangunan jalan dan infrastuktur lainnya di sekitar Sulawesi Tengah dikurangi dan alat-alat berat mereka dikirim ke lokasi terdampak gempa.
“Ini butuh bantuan alat berat. Karena itu kita kurangi percepatan pembangunan di tempat lain dan utamakan) ke kemanusiaan dulu. Sehingga jalan yang menuju Poso melalui Kebun Kopi dikurangi peralatannya tapi tetap berjalan,” kata dia dalam acara Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/10).
Kondisi di Petobo, Palu, yang hancur akibat gempa bumi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Petobo, Palu, yang hancur akibat gempa bumi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
Program kedua adalah aksesibiltas atau membuka jalan agar bantuan mudah masuk. Dia menjelaskan, kondisi di hari pertama pascagempa, jalan masih tertutup di antaranya Mamuju, Pasar Kayu, Donggala, menuju Palu.
ADVERTISEMENT
Di Poso, hari kedua sudah buka. Yang tertutup juga dari Poso melalui Kebon Kopi ke Palu juga sudah terbuka. Kalau akses Gorontalo tidak ada masalah. Sehingga, menurutnya tiga akses utama menuju ke Palu.
Lebih dari itu, dia mengatakan akses utama yang diharapakn maksimal adalah lapangan terbang. Di sana udah ada Garuda dan Lion Air walupun masih secara darurat.
“Karena memang belum bisa berfungsi bahkan towernya jatuh,” jelas dia.
Program ketiga adalah penyediaan air bersih. Syarief menuturkan sebenarnya ini menjadi prioritas nomor dua pemerintah. Saat ini pihaknya sudah mengirim air berish melalui darat baik di antaranya dari Makassar. Di sana ada beberapa tandon air. Syarief mengatakan di daerah terdampak gempa, sumber air banyak tapi perlu diproses.
ADVERTISEMENT
“Lalu kita sediakan juga tangki-tangki air. Karena listrik mati, air enggak jalan. Listrik kenapa enggak bisa dihidupkan karena bangunan runtuh dan bahaya kalau dihidupkan. Sehingga dilakukan bertahap sehingga genset jadi jawaban penting karena perlu pertolongan,” jelasnya lagi.
Langkah keempat, Syarief menjelaskan adalah rehabilitas daerah-daerah terdampak dari puing-puing yang ada. Menurutnya ini harus segera dilakukan juga karena untuk menghindari trauma korban yang masih hidup.
“Terakhir, kota itu jadi bersih dan puing-puing bisa diselesaikan. Karena trauma bisa hadir karena situasi tidak teratur,” tandasnya.