PUPR Targetkan Pembangunan Tol Cisumdawu Selesai di Akhir 2020

21 September 2019 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat berat melintasi terowongan jalan tol Cisumdawu di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (28/5). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat melintasi terowongan jalan tol Cisumdawu di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (28/5). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menargetkan pembangunan proyek jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) ditargetkan bisa selesai pada akhir 2020.
ADVERTISEMENT
Jalan tol sepanjang 61,7 km tersebut dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi, ada seksi 1 dan 2 yang dikerjakan pemerintah. Sedangkan seksi 3-6 dikerjakan PT. Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor.
"Dalam beberapa hari ini rekomendasi teknis dari Gubernur Jawa Barat akan keluar sehingga konstruksi bisa dilakukan. Kita upayakan seluruhnya 61,7 Km akan selesai akhir tahun 2020," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (21/9).
Basuki mengatakan , progres pembangunan tol Cisumdawu hingga 16 September 2019 ini, untuk Seksi 1 Cileunyi-Ranca Kalong sepanjang 10,5 Km telah rampung 47,7 persen.
Sedangkan seksi 2 Cileunyi-Sumedang sepanjang 17,9 Km untuk fase I sepanjang 7,2 Km telah rampung 100 persen. Sedangkan fase II sepanjang 10,7 Km sudah 71,1 persen.
ADVERTISEMENT
"Sementara untuk porsi investor, Seksi 3 dari Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 Km sudah 80 persen dan Seksi 4-6 masih dalam proses pembebasan lahan," katanya.
Foto udara terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sedangkan untuk pembebasan lahan, Basuki mengatakan sudah dilaksanakan sesuai prosedur, di mana apabila tidak terjadi kesepakatan harga lahan yang telah ditetapkan oleh penilai independen, dilakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di Pengadilan.
"PT. CKTJ sudah siap membayar ganti rugi, namun masih menunggu penandatanganan MoU baru. Biasanya dilakukan seremoni penandatanganan, namun saya minta langsung diedarkan untuk ditandatangani," jelasnya.
Untuk biaya pengadaan lahan pembangunan ruas jalan tol Cisumdawu tahun anggaran 2019 naik dari semula Rp 700 miliar menjadi Rp 1,4 triliun.
Akibatnya, perlu dilakukan pembaruan nota kesepahaman antara BPJT, PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan Badan Layanan Umum (BLU) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
ADVERTISEMENT